Minggu, 19 Mei 2013

Sejarah> Bob Freeberg, pilot Amerika pahlawan Indonesia

Robert Earl Freeberg, adalah salah satu
orang yang berjasa di awal kemerdekaan
Indonesia. Pilot bayaran berkebangsaan
Amerika Serikat ini gagah berani terbang
menembus blokade udara Belanda. Bob
belasan kali menjalankan operasi 'black
flight' atau penerbangan gelap
menyelundupkan candu dan berbagai hasil
alam Indonesia untuk ditukar senjata atau
uang di luar negeri. Hasil penyelundupan
itu digunakan pemerintah Soekarno untuk
membiayai negara di masa sulit awal
kemerdekaan.
Di mata Presiden Soekarno, Bob adalah
orang yang idealis. Dia ditakdirkan datang
untuk membantu perjuangan rakyat
Indonesia.
"Seorang pemuda pada suatu hari muncul
entah darimana dan memperkenalkan
dirinya. Namaku Bob Freeberg. Aku orang
Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh
simpati pada perjuangan anda. Bantuan
apa yang dapat kuberikan?" demikian
Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy
Adams.
Bob adalah mantan penerbang tempur
Angkatan Laut Amerika Serikat saat perang
dunia ke II. Setelah perang berakhir, pria
asal Kansas ini menjadi pilot carter CALI
(Commercial Air Lines Incorporated)
Filipina. Dia bertemu Opsir Udara III Petit
Muharto Kartodirdjo di Singapura dan
segera menyatakan kesediaannya untuk
melakukan penerbangan untuk membantu
Indonesia.
Bob kemudian menabung dan membeli
sebuah pesawat angkut DC-3 Dakota. Dia
memberi nama pesawat itu RI-002. Kenapa
bukan RI-001? Bob berpendapat nama
RI-001 selayaknya diberikan untuk nama
kehormatan pesawat pertama yang dimiliki
Indonesia. Ketika Bob disewa, Indonesia
tak punya satu pun pesawat angkut.
Bob membantu menyelundupkan emas,
candu, perak, kina dan karet dari
Indonesia ke luar negeri. Lalu dia
membawa senjata, pakaian dan obat-
obatan dari luar negeri ke Indonesia. Kisah
petualangan Bob seru seperti di film action
saja.
Bob juga banyak membantu TNI untuk
melakukan operasi militer. Dialah pilot
operasi penerjunan pertama yang
dilakukan Angkatan Udara Republik
Indonesia. Pada 17 Oktober 1947, Bob
menerbangkan RI-002 dari Bandara
Maguwo ke Kotawaringin, Kalimantan
Tengah. TNI menerjunkan 12 prajurit AURI
untuk menembus blokade Belanda dan
mengobarkan perlawanan di sana.
Bob pula yang mengantar Soekarno
berkeliling Sumatera guna meminta
sumbangan rakyat untuk membantu
perjuangan RI. Rakyat Aceh kemudian
menyumbang 20 Kg emas yang kemudian
dibelikan pesawat Dakota dengan nama
seulawah atau gunung emas. Pesawat ini
yang kemudian diberi nomor registrasi
RI-001.
Bob memang seorang pilot bayaran. Tapi
dia terlibat secara emosional dalam
perjuangan bangsa Indonesia. Bob tak bisa
menerima perlakuan sewenang-wenang
Belanda terhadap rakyat Indonesia. Dalam
surat-surat yang dikirimkan ke keluarganya
di AS, Bob selalu menggambarkan
penghormatannya untuk rakyat Indonesia.
"Sangat menakjubkan melihat rakyat
Indonesia memperjuangkan kemerdekaan
mereka," kata Bob seperti dikutip dari
smithsonianmag.com.
Sayangnya nasib Bob berakhir tragis.
Pesawatnya jatuh saat mengirim emas 20
kilogram ke Palembang. Tanggal 29
September 1948, pesawat Dakota milik Bob
jatuh di belantara hutan. Diduga pesawat
itu ditembak jatuh pesawat pemburu
Belanda.
"Dia mengalami kecelakaan saat aku
mengirimnya ke Palembang untuk
membawa uang untuk membantu gerilya di
Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan
kawanku orang Amerika, Bob Freeberg,"
kata Soekarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar