VARIABEL
PENELITIAN
oLEH: m. aNSHARI
A. Pendahuluan
Jika kita mendengar kata penelitian, satu
hal yang mungkin langsung terlintas di pikiran kita adalah "mesti rumit
dan dilakukan oleh orang yang hebat sekali". Hal tersebut tidak sepenuhnya
benar maupun salah, karena penelitian ada banyak sekali macamnya, misalnya
penelitian di laboratorium yang dinamakan eksperimen, dan ada juga penelitian
yang namanya field study. Rumit tidaknya penelitian yang akan kita
lakukan, tergantung pada kebutuhan akan hasil penelitian yang diinginkan,
semakin banyak kebutuhannya, tentu saja penelitian akan menjadi semakin rumit.
Dalam penelitian ilmiah banyak aspek yang
perlu kita perhatikan. Salah satunya adalah tentang variabel.
Untuk
selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian variabel
penelitian, jenis-jenis variabel
penelitian, kegunaan variabel penelitian, variabel penelitian yang baik, dan
pengukuran variabel penelitian.
B. Pembahasan
1.
Pengertian Variabel
Penelitian
Variabel mengandung
pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok
yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Pengertian lain
bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
tertentu.[1]
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.[2]
Secara
Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut :
Hatch
& Farhady,(1981)
Variable didefinisikan sebagai Atribut
seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain. [3]
Kerlinger
(1973)
• Variable
adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya :
tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
• Variable
dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda
(different values).
Dengan
demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. [4]
Kidder
(1981)
Variable
adalah suatu kualitas (qualities)
dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. [5]
Bhisma
Murti (1996)[6]
Variable
didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.
Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif
Sudigdo
Sastroasmoro
Variable
merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke
subyek lainnya. [7]
Dr.
Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai
variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu
fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang
bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dengan
demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi. [8]
Dr.
Soekidjo Notoatmodjo (2002)
• Variable
mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
• Variable
adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu.
• Misalnya
: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,
pendapatan, penyakit, dsb. [9]
Berdasarkan pengertian – pengertian di
atas, maka dapat dirumuskan definisi Variabel Penelitian adalah Suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
2.
Jenis-Jenis Variabel Penelitian
Dalam terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel
penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variable dengan variable yang lain,
maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
Variabel ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent,
Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau
Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai
Variabel Eksogen.
Variabel
Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel Dependen (terikat).
Dinamakan
sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
Contoh.

b.
Variabel Devenden[11]
Sering
disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel
Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.
Dalam SEM
(Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel
Independen disebut juga sebagai Variabel Indogen.
Variabel
Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Disebut
Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel
independent
Contoh.

|
c.
Variabel Moderator[12]
Variabel
Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah)
hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. Variabel Moderator disebut
juga Variabel Independen Kedua.
Contoh
hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :

Dalam hal
ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variable
is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be
seen, measure, or manipulate”.
Variabel
Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel
Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.
Tinggi
rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur
harapan hidup. Disini ada variabel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup
seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel
moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal
![]() |
Variabel
Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar
yang tidak diteliti.
Variabel
Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
“Pengaruh Metode
Pembelajaran terhadap Penguasaan
Keterampilan Berhitung Anak.”
Variabel
Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode
Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya
Standard Keterampilan sama, dari kelompok siswa dengan latar belakang sama
(tingkat kelasnya sama), dari institusi yang sama.
Dengan
adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran
terhadap Penguasaan Keterampilan
berhitung siswa dapat diketahui
lebih pasti
![]() |
3.
Kegunaan
Variabel Penelitian.
Adapun
kegunaan dari adanya variabel penelitian adalah :
a.
Untuk
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
b.
Untuk
mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
c.
Untuk
pengujian hipotesis
4.
Variabel penelitian yang baik
Variabel penelitian yang
baik hendaknya relevan dengan tujuan penelitian dengan dapat diamati dan dapat
diukur. Dalam suatu penelitian, variebel perlu didentifikasi, diklasifkasi, dan
didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis.
5.
Pengukuran Variabel
Pengukuran
Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu :
1)
Skala
Nominal
Skala
Nominal Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain.
Misalnya :
• Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
• Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
• Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
• Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
• Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dsb.
Skala
Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau Kesinambungan, tiap
variasi berdiri sendiri secara terpisah.
Dalam Skala
Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu
lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain.
2)
Skala
Ordinal
Skala Ordinal Adalah
skala variabel yang menunjukkan tingkatan – tingkatan. Skala Ordinal Adalah Himpunan yang beranggotakan menurut
rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
Skala
Ordinal adalah Kategori yang dapat diurutkan atau diberi peringkat.
Skala Ordinal adalah Skala Data
Kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas,
sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama
atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
Contoh :
• Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
• Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
• Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu,
Tidak Setuju. Dsb.
3)
Skala
Interval
Skala
Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu dengan yang
lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau
perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat
diketahui secara pasti.
Nilai variasi pada Skala Interval juga
dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih
Kecil.dsb); tetapi Nilai Mutlaknya tidak dapat dibandingkan secara Matematis,
oleh karena itu batas – batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat Arbiter
(ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut).
4)
Skala
Ratio = Skala Perbandingan. Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas
intervalnya jelas, juga variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak (
mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).
Misalnya :
• Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm dapat
dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini JUGA
dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120
Cm.
• Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak
Ada Sama Sekali denyut nadinya.
Dari uraian di atas jelas bahwa Skala
Ratio, Interval, Ordinal dan Nominal berturut – turut memiliki nilai
kuantitatif dari yang Paling Rinci ke yang Kurang Rinci. Skala Ratio mempunyai
sifat – sifat yang dimiliki Skala Interval, Ordinal dan Nominal. Skala Interval
memiliki ciri – ciri yang dimiliki Skala Ordinal dan Nominal, sedangkan Skala
Ordinal memiliki sifat yang dimiliki Skala Nominal.
Adanya
perbedaan tingkat pengukuran memungkinkan terjadinya Transformasi Skala Ratio
dan Interval menjadi Ordinal atau Nominal. Transformasi ini dikenal sebagai
Data Reduction atau Data Collapsing. Hal ini dimaksudkan agar dapat menerapkan
metode statistic tertentu, terutama yang menghendaki skala data dalam bentuk
Ordinal atau Nominal.
Sebaliknya,
Skala Ordinal dan Nominal tidak dapat diubah menjadi Interval atau Ratio. Skala
Nominal yang diberi label 0, 1 atau 2 dikenal sebagai Dummy Variable (Variabel
Rekayasa). Misalnya : Pemberian label 1 untuk laki – laki dan 2 untuk perempuan
tidak mempunyai arti kuantitatif (tidak mempunyai nilai / hanya kode). Dengan
demikian, perempuan tidak dapat dikatakan 1 lebih banyak dari laki – laki.
Pemberian label tersebut dimaksudkan untuk mengubah kategori huruf (Alfabet)
menjadi kategori Angka (Numerik), sehingga memudahkan analisis data.
C.
Simpulan
Pemilihan Variabel yang tepat akan
sangat mempengaruhi tehadap kualitas keberhasilan penelitian. Keberadaan
Variabel tidak bisa dipisahkan saat melakukan penelitian. Karena variabel
berguna dalam membantu kita untuk
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, mempersiapkan metode
analisis/pengolahan data dan dalam hal pengujian hipotesis.
Variabel penelitian juga dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas (independent variable),
1. Variabel bebas (independent variable),
2. Variabel terikat
(dependent variable)
Penggolongan tersebut
dilakukan berdasarkan sifat hubungan antar variabel. Dalam hal ini sifat
hubungannya adalah hubungan kausalitas. Variabel bebas juga sering disebut
variabel antecedent, dan variabel terikat disebut qonsequent. Variabel bebas
ialah variabel yang oleh peneliti diperkirakan menjadi penyebab munculnya atau
berubahnya variabel terikat. Sedang variabel terikat ialah variabel yang
terjadi atau muncul atau berubah karena mendapat pengaruh atau disebabkan oleh
variabel bebas. Di antara hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
tersebut terdapat variabel-variabel perantara (moderator), variabel pengganggu
(intervening variable), dan variabel pengendali variabel lain (control variabel).
SUMBER KEPUSTAKAAN
Ahmad
W. Pratiknya, Dasar – Dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007
Alimul,
Azis, Metode Penelitian Kebidanan dan
Teknis Analisis Data, Jakarta, Salemba Medika, 2007
Arikunto,
Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 2002
Bhisma
Murti, Penerapan Metode Statistik Non
Parametrik dalam Ilmu – ilmu Kesehatan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,
1996
Dihin Septyanto,
SE, ME, Pengukuran Variabel, http://www.indonusa.ac.id
Notoatmodjo,
Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta, 2002
Sugiyono,
Statistik Untuk Penelitian, Bandung,
Alfabet, 2007
Sugiyono,
Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung, Alfabeta, 2009
[1]
Dihin Septyanto, SE, ME, Pengukuran
Variabel, http://www.indonusa.ac.id
[2] Prof. Dr. Sugiono, Statistik untuk penelitian, (Bandung,
Alfabeta, 2007)
[3]
Prof. Dr. Sogiono, Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung, Alfabeta, 2009) hal.60
[4] Ibid, hal 61
[6] Bisma Murti, Penerapan Metode Statistik Non Parametrik dalam Ilmu – ilmu Kesehatan,
(Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1996) hal 71
[7] Ibid, hal 72
[8] Dr. Ahmad WatikPratiknya, Dasar-dasar matodologi penelitian kedokteran
dan kesehatan (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007), ___
[9] Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan,
(Jakarta, Rieneka Cipta, 2002) hal 32
[10]
Prof. Dr. Sogiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,hal.
61
[11]
Ibid, hal 61
[12]
Ibid, hal 62
[13]
Ibid, hal. 63
[14]
Ibid, hal. 64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar