Jumat, 31 Mei 2013

Jenderal Besar AH Nasution : Jenderal Terhebat Itu Bernama Muhammad SAW


Dalam buku biografi Jenderal Besar
AH Nasution, suatu ketika beliau
ditanya siapa jenderal idolanya.
Ternyata bukan Napoleon
Bonaparte atau Douglas MacArthur.
Pak Nas menjawab singkat: Nabi
Muhammad SAW.
Pak Nas sebenarnya juga jenderal
hebat. Salah satu buku karyanya
yang dibuat selagi gerilya di hutan-
hutan melawan Belanda berjudul
“Guerilla Warfare“. Buku fenomenal
ini menginspirasi tentara Vietkong
dan diimplementasik an untuk
mengusir tentara Amerika di
Vietnam Selatan.
Saya iseng-iseng membaca
biografi Nabi Muhammad SAW.
Ternyata banyak teori dan praktek
peperangan yang sampai kini
masih menjadi acuan bagi prajurit
tempur di mana pun mereka
berdiam. Antara lain:
1. Serangan Kilat
Nabi SAW melakukan serangan
ofensif hanya satu kali, yakni ketika
menggempur markas Yahudi di
Khaibar. Serangan itu dimulai
ketika subuh baru saja usai. Kaum
Yahudi Khaibar sama sekali tidak
pernah menyangka akan ada
serangan dari Madinah secara tiba-
tiba. Ketika gerbang utama Khaibar
terbuka dan orang-orang mulai
melakukan aktivitasnya, mereka
terperangah melihat pasukan
muslim sudah berada di depan
mereka. Mereka berteriak
ketakutan, “Tolong, Pasukan
Muhammad Datang!” Perang
Khaibar berakhir dengan
kemenangan gemilang bagi
pasukan Islam.
Benteng terkuat
kaum Yahudi di jazirah Arabia itu
pun takluk.
Strategi Serangan Kilat ini diadopsi
oleh Napoleon Bonaparte dalam
seluruh penaklukannya. Adolf Hitler
juga melakukan strategi ini dalam
mencaplok negara-negara
tetangganya di Perang Dunia II.
Muhammad SAW sebagai ahli
strategi dan pemimpin tanpa
cacat!Setelah perang Badar, satu
strategi Rasulullah saw yang
sangat urgen adalah
menempatkan para inteligennya di
Mekah untuk memberikan
informasi-infor masi yang terkait
tentang pasukan Quraisy.
Nabi juga membentuk Majelis
Permusyawaratan Militer. Nabi
Muhammad SAW selalu maju di
garis depan, memperkuat
semangat para pejuang. Lain
halnya seperti pemimpin perang
yang selalu di belakang.
Hampir semua peperangan yang
dilakukan oleh Rasulullah sebagian
besar adalah dalam bentuk
penyerangan, kecuali perang
Khandaq, karena kaidah dalam
peperangan menyatakan bahwa
strategi penyerangan lebih
mempunyai potensi besar untuk
memenangkan pertarungan.
Rasulullah saw juga membentuk
satuan pasukan khusus untuk
melakukan ekspedisi militer. untuk
pemetaan medan, penguasaan
lapangan, pengintaian, dan
berbagai aktivitas inteligen militer
lainnya. Beliau selalu melakukan
inspeksi pasukannya.

Sumber : FP Infolers

Jumat, 24 Mei 2013

Budha dalam perspektif Islam?

Di kitab Injil (perjanjian lama) nabi dzulkifli
disebut nabi Ezekiel [Ezekiel 1:3]
Anggapan yg mengatakan Sidharta Buddha
Gautama adalah seorang muslim, berikut
argumen-argumennya:
1. Menurut Abu’l Kalam Azad (seorang
Urdu scholar), Sang Buddha (Buddha
Shakyamuni) yang dikenal sebagai guru
suci bagi umat Buddha tidak lain adalah
Nabi Zulkifli as, yg dalam Al-Quran disebut
sebagai Nabi yg mempunyai tingkat
kesabaran yang tinggi, dan sangat baik.
Dalam bahasa Arab Zulkifli sendiri berarti
“orang yg berasal dari Kifl”. Sedangkan Kifl
itu sendiri, masih menurut Kalam Azad,
merupakan nama Arab untuk Kapila
(singkatan dari Kapilavastu).
2. Buddha Maitreya yang dikenal dalam
agama Buddha sebagai “Buddha yang akan
datang” menurut beberapa analisa tidak
lain adalah Nabi Muhammad saw. Dalam
kitab Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III,
76 bisa ditemui: “There will arise in the
world a Buddha named Maitreya (the
benevolent one) a holy one, a supreme
one, an enlightened one, endowed with
wisdom in conduct, auspicious, knowing
the universe“.
SIAPAKAH NABI ZULKIFLI?
Zulkifli bermaksud sanggup menjalankan
amanah raja. Menurut cerita, raja di negeri
itu sudah lanjut usia dan ingin
mengundurkan diri daripada menjadi
pemerintah, tetapi beliau tidak mempunyai
anak.
Justeru, raja itu berkata di khalayak
ramai:”Wahai rakyatku! Siapakah antara
kamu yang sanggup berpuasa pada waktu
siang dan beribadah pada waktu malam.
Selain itu, sentiasa bersabar ketika
menghadapi urusan, maka akan aku
serahkan kerajaan ini kepadanya.”
Tiada seorang pun menyahut tawaran raja
itu. Sekali lagi raja berkata:”Siapakah antara
kamu yang sanggup berpuasa pada waktu
siang dan beribadah pada malamnya serta
sanggup bersabar?”
Sejurus itu, Basyar dengan suara yang
lantang menyatakan kesanggupannya.
Dengan keberanian dan kesanggupan
Basyar melaksanakan amanah itu beliau
diberi gelaran Zulkifli.
Baginda juga adalah nabi yang cukup sabar
seperti firman Allah, bermaksud:
“Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang yang
sabar dan Kami beri rahmat kepada semua
karena mereka orang yang suka bersabar.”
SIAPAKAH SIDDHARTHA GAUTAMA?
Pada akhir abad ketujuh S.M. (tahun 623
S.M.), lahirlah seorang yang bernama
Siddhartha Gautama di bandar Kapilavastu/
Kapilavathu (Kapil, lidah Arab menyebut
Kafil @ Kafli). Siddhartha Gautama
merupakan putera kepada Raja
Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya.
Raja Suddhodana dari keturunan suku
kaum Sakyas, dari keluarga kesastrian dan
memerintah Sakyas berdekatan negeri
Nepal. Manakala Permaisuri Maha Maya
pula adalah puteri kepada Raja Anjana yang
memerintah kaum Koliya di bandar
Devadaha.
Sebelum kelahiran Buddha: Permaisuri
bermimpi dibawa oleh 4 orang dewa ke
sebuah gunung yang tinggi. Kemudian,
permaisuri melihat seekor gajah putih yang
cantik. Pada belalai gajah itu terdapat
sekuntum bunga teratai. Gajah
mengelilinginya 3 kali sebelum masuk ke
dalam perut permaisuri.
MAKSUD ISTILAH BUDDHA
Dalam agama Buddha, perkataan Buddha
bermaksud ‘seorang yang bijaksana’ atau
‘dia yang mendapat petunjuk’. Kadang kala
istilah ini digunakan dengan maksud ‘nabi’.
Gautama Buddha pernah menceritakan
kedatangan seorang Antim Buddha.
Perkataan Antim bermaksud ‘yang terakhir’
dan Antim Buddha bermaksud ‘nabi yang
terakhir’ (Antim terakhir yang dimaksudkan
ialah Muhammad SAW sebagai Nabi dan
Rasul terakhir). Pada saat kematian
Gautama Buddha, beliau memberitahu
perkara ini kepada pengikut setianya
bernama Ananda.
Makna “Nabi” dalam bahasa Arab (berasal
dari kata naba yang berarti “dari tempat
yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di
tempat tinggi’ dapat melihat tempat yang
jauh). Nabi dalam bahasa Arab sinonim
dengan kata Buddha sebagaimana yang
difahami oleh para penganut Buddha.
Sinonimnya pengertian ini dapat
diringkaskan sebagai “Seorang yang diberi
petunjuk oleh Tuhan sehingga mendapat
kebijaksanaan yang tinggi menggunung”.
RINGKASAN KISAH SIDDARTHA GAUTAMA
Kelahiran Bodhisatta (Bodhisattva, bakal
Buddha atau bakal mencapai Pencerahan)
pada tanggal 623 S.M. pada bulan
purnama Vesak. Selepas sahaja Bodhisatta
dilahirkan, Permaisuri Maha Maya mangkat
selepas tujuh hari melahirkan anak.
Pada hari kelahiran Bodhisatta telah
disadari secara ghaib oleh seorang tua
yang sedang bertapa di kaki gunung
Himalaya yang digelar Asita Bijaksana
(nama asalnya Kala Devala). Asita bergegas
ke istana pada keesokannya untuk melihat
dan menilik putera Raja Suddhodana.
Asita mendapati terdapat 32 tanda utama
dan 80 tanda kecil menunjukkan
Bodhisatta bakal menjadi Manusia Agung
dan Guru Agung kepada manusia dan
dewa-dewa (i.e. Jin dan Malaikat,
kelemahan umat Hindu dan Buddha ialah
tidak dapat bedakan antara Jin dan Malaikat
yang keduanya dipanggil DEWA-DEWA).
Asita menangis karena sedih tidak sempat
mendengar ucapan dan pengajaran
Buddha di masa akan datang, beliau
kemudian berlutut tunduk hormat kepada
bayi Bodhisatta.
Kenyataan terakhir Asita ialah Bodhisatta
hanya akan menjadi salah satu dari dua
yaitu sekiranya ia kekal membesar dalam
istana dia akan menjadi Maharaja Agung
manakala kalau dia berjaya lari dari istana
maka dia akan menjadi Mahaguru Agung.
Upacara menamakan putera raja diadakan
pada hari kelima selepas Boddhisatta
dilahirkan. Pada akhir majlis itu, 108 orang
bijaksana memutuskan nama yang sesuai
untuk putera raja iaitu SIDDHARTHA
GAUTAMA yang membawa maksud ‘Cita-
Cita Terkabul’.
Siddhartha kemudian membesar di istana
dan belajar kepada seorang guru istana
bernama Sirva Mitra. Beliau menjadi pelajar
yang luar biasa pintar dan mahir dengan
ilmu ketenteraan. Yang menjadi keheranan
kepada orang disekeliling dan gurunya
ialah sifat Siddharta yang sensitif terhadap
penganiayaan hingga tidak ada seorang
pun yang beliau lihat menganiaya binatang
kecuali mencegahnya serta merta.
Malah beliau sangat bersedih melihat para
petani berkerja keras membajak tanah
dibawah terik matahari menyebabkannya
lari ketempat lain ke sebuah pohon (Tiin-
Bodhi) dan duduk di sana secara
bertafakur (samadhi) untuk membuang
stress.
PERSAMAAN NABI ZULKIFLI DENGAN
SIDDARTHA GAUTAMA
Maka berbalik kepada maudhu’
perbahasan, benarkah Buddha itu disebut
dalam Al-Qur’an? Sebenarnya tidak ada
kata-kata “Buddha” dalam Al-Qur’an,
namun menurut Dr. Alexander Berzin
bahawa terdapat catatan para sejarawan
dan peneliti yang mengaitkan beberapa
ayat Al-Qur’an dengan Sang Buddha, yaitu
pada maksud ayat;
“Demi (buah) Tin (fig) dan (buah) Zaitun,
dan demi bukit Sinai, dan demi kota
(Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang serendah-
rendahnya (neraka), kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya. Maka apakah yang menyebabkan
kamu mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-keterangan)
itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-
adilnya?”(At-Tin 95 : 1)
Beliau menjelaskan bahwa buah Zaitun
melambangkan Jerusalem, Isa a.s. (Jesus,
Kristian). Bukit Sinai melambangkan Musa
a.s. dan Yahudi. Kota Mekah pula
menunjukkan Islam dan Muhammad SAW.
Manakala pohon Tin (fig) pula
melambangkan apa?
Tin (fig) = Pohon Bodhi
Pohon Bodhi adalah tempat Buddha
mencapai Pencerahan Sempurna. Al-
Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat
bahawa sumpah Allah SWT dengan buah tin
yang dimaksud ialah pohon Bodhi. Prof.
Hamidullah juga berpendapat sama dengan
al-Qasimi bahawa perumpamaan pohon
(buah) tin (fig) di dalam Al-Qur’an ini
menunjukkan Buddha itu sendiri, maka
dari sinilah mengapa sebahagian ilmuan
Islam meyakini bahawa Buddha telah
diakui sebagai nabi di dalam agama Islam.
Manakala Hamid Abdul Qadir, seorang
sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam
bukunya Buddha Yang Agung: Riwayat dan
Ajarannya (Arab: Budha al-Akbar Hayatuh
wa Falsaftuh), menjelaskan bahawa Buddha
adalah nabi Dhul-Kifl, yang bererti “ia yang
berasal dari Kifl”. Nabi Dhul-Kifl @ Zulkifli
disebutkan 2 kali dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka
termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-
Anbiya’ 21: 85).
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan
Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk
orang-orang yang paling baik.” (Shad 38 :
48).
KESIMPULAN
“Kifl” adalah terjemahan Arab dari
Kapilavastu (Kapil), tempat kelahiran
Bodhisattva (Buddha). Hal ini juga yang
mungkin menyebabkan Mawlana Abul Azad
seorang ahli teologi Muslim abad ke-20
turut menekankan bahawa Dhul-Kifl dalam
Al-Qur’an boleh jadi adalah Buddha.
Dalam sejarah Islam, Nabi Zulkifli a.s.
adalah antara nabi yang mempunyai cerita
yang paling sedikit dibicarakan. Hal ini
mungkin menjadi faktor kepada sebahagian
ulama’ menyamakan watak Dzul-Kifli dalam
Al-Qur’an dengan Buddha yang secara
kebetulan banyak persamaan sekiranya
disuaikan.
Yang menarik perhatian saya ialah
mengenai surah at-tin (the fig). Allah
berfirman mengenai pokok/buah tin,
pokok/buah zaitun, bukit sinai dan kota
mekah. Mekah dikaitkan dgn Nabi
Muhammad s.a.w., Bukit Sinai dengan Nabi
Musa, zaitun dengan Nabi Isa a.s., dan
siapa pula dikaitkan dengan buah atau
pokok tin?
Dikatakan dalam sejarah bahawa Gautama
Buddha duduk bawah pokok tin. Kalau ikut
istilah islam, dia dapat wahyu masa duduk
bawah pokok tersebut. Ikut tulisan orang
Buddhist, dia dapat ilham masa duduk
bawah pokok tersebut.
Bila Allah berfirman :“Wattiini wazaitun.
watuurisinina wahazal baladil amin.”
Allah menyebut perihal Nabi-Nabi-Nya.
Tiin (Nabi Zulkifli-Buddha), Zaitun (Nabi Isa
a.s), Siniina- bukit Sinai (Nabi Musa) dan
Baladil amin -Tanah yang aman dan
selamat (Mekah)- Nabi Muhammad saw. ia
ikut urutan, hebatnya Qur’an sebagai
kalimat Tuhan susunan sejarah riwayat
Nabi-Nya. Mari kita sama-sama fikirkan.
HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI.

Sumber: http://m.facebook.com/rusdian.vjocha?refid=52&_ft_=qid.5881792627965897222%3Amf_story_key.2298461883295177066

Rabu, 22 Mei 2013

Minggu, 19 Mei 2013

Studi: Penyembelihan Tidak Menyakiti Hewan

Penyembelihan hewan dengan cara Islami terlihat penuh darah dan mengerikan. Beberapa mengatakan cara seperti ini tidak manusiawi dan sadis. Tapi penelitian membuktikan, cara membunuh seperti ini justru yang paling baik untuk hewan. 

Dalam laporan hasil penelitian yang dilansir Islamweb.net, disebutkan hewan tidak merasakan rasa sakit saat disembelih. Ketika urat nadi yang terletak di bagian depan tenggorokan digorok, hewan akan segera kehilangan kesadaran, sehingga tidak mungkin merasakan sakit. 

Soal gerakan kejang-kejang yang umumnya terjadi saat hewan disembelih, menurut studi, bukan wujud rasa sakit. Dijelaskan, saat pembuluh darah putus, otak tidak lagi menerima aliran darah, tapi otak besar masih tetap hidup, sistem saraf di belakang leher juga masih terkait dengan semua sistem tubuh.

Akibatnya, sistem saraf mengirimkan sinyal ke jantung, otot, usus dan seluruh sel tubuh untuk mengirim darah ke otak besar. Pengiriman darah ke otak besar inilah yang membuat pergerakan sporadis saat hewan disembelih. 

Darah yang mengalir ke otak besar ke luar melalui lubang sembelihan di leher. Hewan mati ketika darahnya habis. Seluruh rasa sakit tidak dirasakan lagi, karena hewan hilang kesadaran ketika urat nadinya putus.

Berbeda dengan mematikan hewan dengan cara lain, misalnya dipukul atau dicekik. Saat dicekik hewan bisa mengalami kesakitan akibat pusing yang hebat karena darah tidak bisa mencapai otak.
Jika dipukul, hewan mati dengan darah masih dalam tubuh. Hal ini menyebabkan membran yang melapisi usus besar kehilangan kemampuan mempertahankan bakteri. Dengan demikian, bakteri menembus tubuh hewan, berkembang dalam darah dan menyebar ke seluruh daging. 

Pengukuran Ilmiah

Profesor Schultz dan rekannya, Dr Hazim, dari Universitas Hanover, Jerman, juga memperkuat metode penyembelihan lebih aman dibanding metode pemukulan, melalui eksperimen. 

Dua peneliti itu menggunakan alat electroencephalograph (EEG) dan elektrokardiogram (EKG) untuk menguji dua metode penjagalan hewan. caranya dengan menanamkan beberapa elektroda di berbagai tengkorak hewan bahkan sampai ke permukaan otak. 

Sepanjang uji coba dua alat itu merekam kondisi otak dan jantung pada dua metode itu. Hasilnya, untuk metode penyembelihan, tiga detik setelah disembelih, EEG tidak menunjukkan perubahan grafik dari saat sebelum disembelih. Ini menunjukkan hewan tidak merasakan sakit selama saat itu.

Lantas, tiga detik berikutnya, EEG mencatat hewan dalam kondisi tak sadarkan diri akibat darah yang terkuras.

Setelah enam detik, EEG mencatat level nol, penanda hewan tidak merasakan sakit apapun. Sementara EEG turun ke level nol, jantung hewan masih berdebar dan tubuh kejang-kejang bersamaan darah terkuras. 

Karena darah terkuras, bakteri tak bisa berkembang dalam tubuh hewan. Maka menurut pengukuran ini, hewan dengan metode penyembelihan sangat sehat untuk dikonsumsi.

Bagaimana dengan pengukuran metode barat?

Dengan pemukulan, memang hewan jadi tak sadar. Namun pengukuran EEG menunjukkan hewan mengalami sakit parah, jantung hewan berhenti berdetak lebih awal dibandingkan hewan dengan metode penyembelihan. Kondisi ini mengakibatkan pengendapan darah dalam daging, konsekuensinya tidak sehat bagi konsumen.
Sumber: viva news.com

Sejarah> Bob Freeberg, pilot Amerika pahlawan Indonesia

Robert Earl Freeberg, adalah salah satu
orang yang berjasa di awal kemerdekaan
Indonesia. Pilot bayaran berkebangsaan
Amerika Serikat ini gagah berani terbang
menembus blokade udara Belanda. Bob
belasan kali menjalankan operasi 'black
flight' atau penerbangan gelap
menyelundupkan candu dan berbagai hasil
alam Indonesia untuk ditukar senjata atau
uang di luar negeri. Hasil penyelundupan
itu digunakan pemerintah Soekarno untuk
membiayai negara di masa sulit awal
kemerdekaan.
Di mata Presiden Soekarno, Bob adalah
orang yang idealis. Dia ditakdirkan datang
untuk membantu perjuangan rakyat
Indonesia.
"Seorang pemuda pada suatu hari muncul
entah darimana dan memperkenalkan
dirinya. Namaku Bob Freeberg. Aku orang
Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh
simpati pada perjuangan anda. Bantuan
apa yang dapat kuberikan?" demikian
Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy
Adams.
Bob adalah mantan penerbang tempur
Angkatan Laut Amerika Serikat saat perang
dunia ke II. Setelah perang berakhir, pria
asal Kansas ini menjadi pilot carter CALI
(Commercial Air Lines Incorporated)
Filipina. Dia bertemu Opsir Udara III Petit
Muharto Kartodirdjo di Singapura dan
segera menyatakan kesediaannya untuk
melakukan penerbangan untuk membantu
Indonesia.
Bob kemudian menabung dan membeli
sebuah pesawat angkut DC-3 Dakota. Dia
memberi nama pesawat itu RI-002. Kenapa
bukan RI-001? Bob berpendapat nama
RI-001 selayaknya diberikan untuk nama
kehormatan pesawat pertama yang dimiliki
Indonesia. Ketika Bob disewa, Indonesia
tak punya satu pun pesawat angkut.
Bob membantu menyelundupkan emas,
candu, perak, kina dan karet dari
Indonesia ke luar negeri. Lalu dia
membawa senjata, pakaian dan obat-
obatan dari luar negeri ke Indonesia. Kisah
petualangan Bob seru seperti di film action
saja.
Bob juga banyak membantu TNI untuk
melakukan operasi militer. Dialah pilot
operasi penerjunan pertama yang
dilakukan Angkatan Udara Republik
Indonesia. Pada 17 Oktober 1947, Bob
menerbangkan RI-002 dari Bandara
Maguwo ke Kotawaringin, Kalimantan
Tengah. TNI menerjunkan 12 prajurit AURI
untuk menembus blokade Belanda dan
mengobarkan perlawanan di sana.
Bob pula yang mengantar Soekarno
berkeliling Sumatera guna meminta
sumbangan rakyat untuk membantu
perjuangan RI. Rakyat Aceh kemudian
menyumbang 20 Kg emas yang kemudian
dibelikan pesawat Dakota dengan nama
seulawah atau gunung emas. Pesawat ini
yang kemudian diberi nomor registrasi
RI-001.
Bob memang seorang pilot bayaran. Tapi
dia terlibat secara emosional dalam
perjuangan bangsa Indonesia. Bob tak bisa
menerima perlakuan sewenang-wenang
Belanda terhadap rakyat Indonesia. Dalam
surat-surat yang dikirimkan ke keluarganya
di AS, Bob selalu menggambarkan
penghormatannya untuk rakyat Indonesia.
"Sangat menakjubkan melihat rakyat
Indonesia memperjuangkan kemerdekaan
mereka," kata Bob seperti dikutip dari
smithsonianmag.com.
Sayangnya nasib Bob berakhir tragis.
Pesawatnya jatuh saat mengirim emas 20
kilogram ke Palembang. Tanggal 29
September 1948, pesawat Dakota milik Bob
jatuh di belantara hutan. Diduga pesawat
itu ditembak jatuh pesawat pemburu
Belanda.
"Dia mengalami kecelakaan saat aku
mengirimnya ke Palembang untuk
membawa uang untuk membantu gerilya di
Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan
kawanku orang Amerika, Bob Freeberg,"
kata Soekarno.

Sabtu, 18 Mei 2013

SEJARAH>BUKTI ILMIAH “BULAN TERBELAH” DARI MANUSKRIP KUNO, RAJA INDIA & NASA

manuskrip persia
Juga hal yang sama dialami oleh bangsa
dan kebudayaan-kebudayaan lain
sebagian dari mereka mencatat keajaiban
peristiwa itu , seperti yang terdapat dalam
manuskrip Madrid dan Manuskrip Bangsa
Maya kuno dalam Ilmu perbintangan.
index
http://www.mayalords.org/restfldr/
persia.html
Menunjukkan bahwa dalam manuskrip
Persia ini terdapat salah seorang Lelaki
yang menunjuk ke arah Bulan Yang
terbelah.
Sejak dahulu bangsa Maya dikenal sangat
mengemari Ilmu Astronomi dan
merupakan salah satu negeri yang maju
dalam bidang ilmu tersebut. Tetapi dalam
salah satu Manuskripnya menunjukkan
bahwa Mereka (Bangsa Maya) Menganggap
di Bulan telah terjadi gempa dan
memyebabkan terbelahnya Bulan menjadi
dua bagian.
Naskah yang menunjukkan keadaan Bulan
dalam gambar Telinga kelinci dan
wajahnya yang pecah dan ditandai dengan
Simbol Dewi Bulan.
Persitiwa pembelah Bulan tercatat dalam
Manuskrip Pasir dan India pada waktu
yang berdekatan yaitu awal abad ke-7
Masehi dan Sejarawan juga mengatakan
bahwa di salah satu Kuil Kuno di Cina
tertulis mengenai peristiwa itu.
Teks bahasa Inggris:
At the top of page 139 in the 1997 Maya
Hieroglyphic Forum, the dot and bar
numbers have been inserted as
corrections for the tops of the other
columns (missing in V and K’s works). On
the basis of the number sequences, the
date of the first (and, what I am
surmising, was the original change) is
9.9.9.16.0 or the Gregorian date of 9
February 623 (the Julian date calculated
the 6th of February, that same year).
Dalam naskah diatas menujukkan tahun
623 Masehi, sesuai dengan jumlah waktu
menetap Rasulullah Saw di Makkah
sebelum Hijrah ke Madinah. Rasulullah
Saw dilahirkan pada Tahun 570 atau 571
Masehi, kemudian hidup di Makkah
selama 53 tahun ( 40 sebelum menjadi
Rasul + 13 setelah diangkat menjadi
Rasul )
Jika pada tahun 571 (kelahiran Nabi) + 53
( kehidupan Nabi selama di Makkah
sebelum Hijrah)
Atau Tahun 623 Masehi : Jika kita mulai
menghitungnya pada tahun 570
Masehi..Persisi dengan tahun yang
disebutkan dalam Naskah bangsa Maya di
atas, serta tahun di mana terjadinya
Peristiwa tebelahnya Bulan di Akhir-Akhir
tahun Rasulullah berada di Makkah
sebelum Hijrah
Penemuan ilmuwan NASA
Ilmuwan NASA Telah mengungkapkan
bawah di bulan terdapat celah dengan
panjang beberapa ratus kilometer,
kemudian mereka pun menemukan
beberapa celah lain di permukaan Bulan
yang sampai sekarang belum diketahui
penyebab retakan terebut, beberapa
Ilmuwan lain beranggapan bawah celah
tersebut bekas dari cairan Lava hanya saja
spekulasi ini sebatas teori yang tidak
terbuktikan, terdapat Sejumlah besar celah
pada permukaan bulan, dan beberapa di
antaranya mensimulasikan `Retakan yang
tersambung` seolah-olah kita berada di
depan permukaan logam retak kemudian
merapat !, Ilmuwan NASA menyebut
fenomena ini sebagai: `rilles are still a
topic of research` yang berarti fenomena
celah ini masih dalam proses penelitian,
Bahkan hingga sekarang pun celah ini
masih membingungkan para ilmuwan
dalam menjelasan penyebabnya, dan
semua teori yang mereka kemukakan jauh
dari kenyataan gambar yang diperoleh
oleh NASA.
Gambar celah yang menyerupai retakan
besar pada Bulan seperti bagian yang telah
terpotong kemudian bersambung,
Ilmuwan mengatakan bahwa: “ jenis celah
ini sangat jauh berbeda dengan celah yang
terdapat di kerak Bumi dikerenakan
Ukurannya yang begitu besar dan Aneh
bagi kita ( Ilmuwan) dan bertentangan
dengan teori-teori yang kita ketahui dalam
Ilmu Fisika”. Misteri apakah yang
tersimpan mengenai retakan
itu..Bagaimana bisa terjadi..dan kapan
terjadinya? Hingga sekarang Semua
pertanyaan ini masih terus mencari dan
menanti jawabannya.
Para Ilmuwan NASA telah memperoleh
sejumlah besar gambar dari fenomena
celah di Bulan yang justru
membingungkan para Ilmuwan untuk
menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Foto bagian Bulan ini diperoleh dari NASA
pada tahun 1969 dari ketinggian 14 Km
dari permukaan Bulan, menunjukkan
bahwa keadaan celah itu memperlihatkan
efek “Fusi” maka mereka pun menganggap
penyebab efek tersebut disebebkan oleh
cairan Lava yang keluar dari celah-
celahnya lalu menutupi celah tersebut.
Referensi gambar dan badan antariksa AS
NASA: http://apod.nasa.gov/apod/
image/0210...ollo10_big.jpg
Ada banyak gambar yang seolah-olah yang
menyimulasikan bekas las Logam ! para
peneliti kebingungan menyaksikan celah
ini, sebagian berpendapat bahwa pada
jutaan tahun yang lalu terdapat cairan
Lava di permukaan Bulan yang
meninggalakan bekas celah tersebut, tetapi
anggapan itu segera terbantahkan Karena
bekas Lava yang terdapat di permukaan
Bulan sangat jauh berbeda dengan bekas
Lava yang ada di Bumi, dan tidak tampak
bekas hancur dan ambruk pada bagian
celah Bulan, tetapi celah ini memiliki sisi
yang tajam seakan bekas retakan. Pada
Umumnya lava yang tedapat pada gunung
berapi sama dengan Lava yang ada di
celah retakan kerak Bumi akan tetapi
terdapat perbedaan mendasar antara
celah Bumi dan celah Bulan, yaitu bentuk
celah Bulan tampak halus dan Lunak
seakan terbentuk dengan terampil.
Gambar ini diambil oleh NASA,
menyerupai`struktur las Listrik` seperti
yang kita lihat pada dua potongan logam
yang disambung denga Las listrik, tetapi
bekas sambungan yang ada di Bulan ini
ukurannya sangat besar dan panjangnya
hingga mencapai ratusan kilometer.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan
oleh American Geophysical Union pada
tahun 1970, disebutkan bahwa penyebab
terbentuknya Celah pada Bulan tesebut
bertentang dengan teori-teori yang
dikemukakan para Ilmuwan, dan diantara
Laporan itu terdapat sebuah penjelasan
dari seorang Insinyur bernama Ralph
Juergens yang menjelasakan Bahwa
sebelumnya telah terjadi sengatan Listrik
yang sangat Kuat meyerupai sambaran
Petir yang mengenai Bulan sehingga
menyebabkan keretakan kemudian
retakan itu tertutupi dan membentuk
struktur las Listrik seperti pada dua
potongan logam yang tersambung oleh
tenaga listrik.
Gambar celah yang panjangnya 125
kilometer dan kedalaman 400 meter dan
lebar 1.500 meter.
Seseorang Mungkin berkata: bagaimana
mungkin Bulan bisa terbelah menjadi dua
bagian, bisakah itu terjadi ? Lalu kenapa
Bulan tidak runtuh ?, bahkan mereka pun
akan berkata : jika benar terjadi, peristiwa
ini sangat bertentangan dengan Hukum
Fisika, gravitasi dan alam semesta ?
Jadi Kesimpulan dari permasalahan Ilmiah
ini: Bahwa terdapat berbagai Mukjizat yang
tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan
Logika maupun kemajuan Sains, yaitu
Mukjizat yang Allah Swt Khususkan kepada
para utusan-Nya seperti Mukjizat tongkat
Nabi Musa A.s Yang berubah menjadi ular
dan Nabi Isa A.s yang dapat
menghidupakan orang Mati atau Mukjizat-
Mukjizat yang dimilik para Nabi dan Rasul
yang serupa dengannya….maka keajaiban-
keajaiban seperti ini mustahil untuk
ditafsirkan secara Ilmiah, karena hanya
dengan imanlah seseorang bisa
menjustifikasikan kebearan mukjizat itu.
Allah Swt Berfirman:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu? (Fushshilat : 53)

Sumber: viva forum

Presiden Korea Selatan dan Ispirasi Ayat alQuran


Pada tahun 1970an, Presiden Korea
Selatan Park Chung Hee berkunjung ke
Indonesia, tepatnya ke serambi Mekkah,
atau Aceh. Pada waktu itu ada kunjungan
bilateral antara Indonesia dan Korea
Selatan. Pada suatu hari yang tidak sibuk,
pak presiden Korea Selatan ini berkunjung
ke salah satu masjid yang ada di Aceh, yaitu
masjid Baitturahman. Pada saat itu juga
beliau merasa tertarik pada satu ayat
Alquran yang dipajang di salah satu dinding
masjid. Beliau bertanya kepada salah satu
pengurus masjid, “Artinya apa ?”, “Innallaah
laa yughoyyiru maa biqoumin, hatta
yughoyyiru maa bi anfusihim” yang artinya
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
yang mengubah apa yang ada pada diri
mereka (QS 13 : 11).
Sang presiden terkejut dan merasa kagum
dengan ayat tersebut, walaupun presiden
bukan seorang yang muslim tapi beliau
sangat terkagum-kagum mendengan satu
potong ayat tersebut. Lalu sang presiden
bertanya lagi pada pengurus masjid,
“Bolehkah saya bawa ke negara saya ?”,
pengurus masjid berkata, “tentu saja
boleh”.
Jadilah ayat tersebut dibawa ke Korea
Selatan dan dijadikan slogan resmi negara
ini. “Tuhan tidak mengubah keadaan Korea
Selatan, sampai rakyat Korea Selatan yang
mengubah keadaannya sendiri”. Padahal
hanya satu ayat, tapi luar biasa mampu
merubah satu bangsa Korea Selatan sampai
sekarang.
Jika kita mampu mengaplikasikan semua
ayat Alquran, Insya Allah bangsa indonesia
akan maju dan sejahtera dari negara
manapun, wallahu a’lam.

sumber: fp padamu negeri

Bintang Berekor dalam Al-Quran


“Apakah kamu merasa aman terhadap
Allah yang (berkuasa) di langit bahwa
Dia akan menjungkir balikkan bumi
bersama kamu, sehingga dengan tiba-
tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah
kamu merasa aman terhadap Allah yang
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan
mengirimkan badai yang berbatu. Maka
kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-
Ku?” (QS. Al-Mulk: 16-18).
DALAM susunan tata surya bumi tidak
beraktivitas sendiri banyak susunan
benda-benda planet yang juga
berpendar dan bukan tidak mungkin
bakal menabrak satu sama lain.
Dalam susunan tata surya bumi tidaklah
beraktivitas sendiri, namun masih
banyak lagi susunan benda-benda
planet  lainnya, dan bukan tidak
mungkin bakal menabrak satu sama
lain.
Jika terjadi tabrakan sebuah benda
langit, maka hal itu dapat membuat
pecahan dan serpihannya menyebar,
dan jangan bayangkan serpihan-
serpihan itu seperti debu, ukuran bisa
sangat besar bahkan sampai berton-ton.
Hujan meteor di Rusia pada Februari
lalu misalnya.
Badan Antariksa Amerika Serikat
mengatakan tak ada kaitan jatuhnya
meteor itu dengan asteroid 2012 DA14
yang diprediksi akan melintasi Bumi.
Lalu dengan meteor atau bintang
berekor  yang jatuh ke bumi,
sesungguhnya fenomena itu sudah
jauh-jauh hari dirincikan al-quran,
yakni 1400 tahun lalu!
Rasulullah Saw. bersabda, “Pada umat
ini akan terjadi (di akhir zaman)
penenggelaman bumi, HUJAN BATU, dan
pengubahan rupa. Ada seorang dari
kaum muslimin yang bertanya,
kapankah peristiwa itu akan terjadi?
Beliau menjawab, “Apabila musik dan
biduanita telah merajalela dan khamr
telah dianggap halal. (HR. Tirmidzi
(2212) Al-Fitan dari hadits ‘Imran bin
Hushain, Ibnu Majah (4060) Al-Fitan
dari Sahl bin Sa’d, dan Thabrani dalam
Mu’jamu ‘J-Kabfrdzn Mu’jamul-Ausath.
Hadits ini shahih.)
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah dari
‘Abdullah, dengan redaksi, “Menjelang
terjadinya Kiamat akan terjadi
pengubahan rupa, penenggelaman
bumi, dan hujan batu.” (HR. Ibnu Majah
(4059) dalam Al-Fitan.)
Hujan meteor bahkan terjadi saban hari
di pelbagai belahan bumi. Kepala
Observatorium Bosscha, Taufik Hidayat,
mengatakan, setiap harinya antara
seratus sampai seribu ton meteor
membombardir bumi, namun tidak
sampai membahayakan manusia.
Karenanya para astronomi melakukan
penelitian yang sangat aktif terhadap
benda langit terutama kepada asteroid
karena ukurannya yang cukup besar.
“Jika ukurannya kecil tidak masalah
karena akan habis ketika melewati
atmosfer bumi, namun jika berukuran
besar akan berbeda”, katanya.
Namun begitulah Al-Qur’an, kalam Allah
yag diturunkan pada masa kerasulan
nabi. Karena apakah mungkin
Muhammad dari padang pasir arab
yang terpencil dapat membuat buku
tentang roket, orbit, astronomi, gas
nebula seperti di atas. Apakah ini adalah
karya dari seorang yang tidak bisa baca
tulis. Sungguh… ini adalah firman Allah
Swt. Firman terakhir bagi kita manusia
modern yang mengangungkan iptek dan
fakta ilmiah. Mukjizat terakhir sebelum
kiamat. Apa lagi yang membuat kita
ragu kebenaran Islam?
sumber : islampos

Jumat, 17 Mei 2013

Metode Mendidik Anak

Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa
ada seorang lelaki tua sedang berjalan-
jalan di tepi sungai. Saat berjalan-jalan,
terlihatlah olehnya seorang anak sedang
mengambil wudhu sambil menangis.
Lalu ia beratanya, “Wahai anak kecil,
kenapa kamu menangis?”
Anak itu menjawab, “Wahai kakek, saya
telah membaca ayat Al-Quran sehingga
sampai kepada ayat yang berbunyi, “Yâ
ayyuhal-ladzîna âmanû qû
anfusakum,”yang artinya, “Wahai orang-
orang yang beriman, jagalah olehmu
sekalian akan dirimu.” Saya menangis
sebab saya takut akan dimasukkan ke
dalam api neraka.”
Berkata orang tua itu, “Wahai anak,
janganlah kamu takut, sesungguhnya
kamu terpelihara dan kamu tidak akan
dimasukkan ke dalam api neraka.”
Anak itu menjawab, “Wahai kakek,
kakek adalah orang yang berakal,
tidakkah kakek lihat kalau orang
menyalakan api, maka yang pertama
akan mereka letakkan ialah ranting-
ranting kayu yang kecil dahulu
kemudian baru mereka letakkan yang
besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini
akan dibakar dahulu sebelum dibakar
orang dewasa.”
Berkata orang tua itu, sambil menangis,
“Sesungguh anak ini lebih takut kepada
neraka daripada orang yang dewasa,
maka bagaimanakah keadaan kami
nanti?”
Bayangkan bila saja yang diceritakan
dalam potongan kisah tersebut adalah
anak kita. Anak yang kita lahirkan dan
besarkan dengan keringat dan jerih
payah. Tentu betapa beruntung dan
berbahagianya kita sebagai orang tua.
Betapa pun banyak keringat yang telah
tercucur, tenaga yang telah terkuras,
pikiran dan waktu yang telah tersita,
semua takkan ada apa-apanya
dibandingkan dengan hasil yang kita
peroleh, yaitu anak yang shaleh.
Memiliki anak shaleh merupakan
dambaan setiap keluarga. Di samping
sebagai penerus keturunan, kelak anak
shaleh juga akan menjadi investasi di
masa yang akan datang. Do’a-do’a anak
shaleh adalah pahala yang akan terus
mengalir tanpa henti. Ia akan
menembus langit dan akhirnya sampai
kepada kita sebagai orang tua sebelum
ataupun sesudah kita mati.
Berkeinginan memiliki anak yang shaleh
bukanlah khayalan. Siapa pun orangnya
sama memiliki kesempatan untuk
mewujudkannya. Kehadiran anak shaleh
dalam sebuah keluarga bukanlah
mu’jizat atau turun dari langit dengan
sendirinya. Ia akan hadir di tengah-
tengah kita tiada lain merupakan buah
dari usaha yang kita lakukan dalam
mendidiknya. Bila kita berkeinginan dan
berusaha keras mendidik anak agar
menjadi anak yang shaleh, maka ia akan
tumbuh sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Tetapi jika tidak, keinginan
untuk memiliki anak shaleh hanyalah
sebuah angan-angan dan hayalan
semata.
Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika
membahas tentang peran kedua
orangtua dalam pendidikan
mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak
merupakan amanat bagi kedua
orangtuanya. Hatinya yang masih suci
merupakan permata alami yang bersih
dari pahatan dan bentukan, dia siap
diberi pahatan apapun dan condong
kepada apa saja yang disodorkan
kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan
kebaikan dia akan tumbuh dalam
kebaikan dan berbahagialah kedua
orang tuanya di dunia dari akherat,
juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi
jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan
sebagai mana binatang ternak, niscaya
akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya
pun ditanggung oleh penguru dan
walinya. Maka hendaklah ia memelihara
mendidik dan membina serta
mengajarinya akhlak yang baik,
menjaganya dari teman-teman jahat,
tidak membiasakannya bersenang-
senang dan tidak pula menjadikannya
suka kemewahan, sehingga akan
menghabiskan umurnya untuk mencari
hal tersebut bila dewasa.”
Berikut adalah beberapa metode dalam
mendidik anak, agar anak diharapkan
dapat memiliki sikap dan perilaku yang
baik serta sesuai dengan keinginan
orang tua dengan berlandaskan norma
dan agama.
1.Keteladanan
Keluarga, khususnya orang tua adalah
figur awal bagi seorang anak untuk
diikuti dan dicontoh perilakunya. Ketika
anak mulai beranjak remaja, fungsi ini
mulai bergeser kepada kelompok
sebaya-nya ataupun figur-figur lain di
luar keluarga, seperti tokoh-tokoh
dalam film atau cerita. Oleh karena itu,
sudah seharusnya orang tua dapat
memberikan pondasi awal yang kuat
tentang sikap dan perilaku yang positif.
Dengan demikian kelak ketika anak
dihadapkan kepada situasi yang sangat
kompleks, anak akan lebih siap dan
konsisten terhadap pendiriannya.
Agar tujuan ini terwujud, maka tentunya
harus ada keteladanan dari orang tua.
Ingatlah suatu perbuatan orang tua
tidak akan efektif bila hanya terjadi
komunikasi satu arah. Berilah contoh
yang kepada anak mengenai perilaku
yang baik dari orang tua mereka sehari-
hari. Ini bisa dimulai dengan hal-hal
yang biasa sehari-hari kita lakukan di
rumah. Dengan begitu, kedepan
diharapkan anak akan dapat mulai
sedikit demi sedikit mencontoh perilaku
yang positif dari orang tuanya.
2.Pembiasaan
Setelah adanya contoh yang baik dari
orang tua, maka perlu dilakukan
pembiasaan dari perilaku-perilaku yang
telah dilakukan tadi. Hal ini penting
karena dihawatirkan bila orang tua saat
tak ada disisi mereka, perilaku-perilaku
yang anak lakukan akan dapat berubah
kembali. Dengan adanya pembiasaan,
maka perilaku positif tersebut akan
menjadi tabiat positif anak sehingga ada
atau tidak ada orang tua, hal-hal positif
tetap mereka lakukan.
3.Nasihat
Selanjutnya adalah nasihat. Dikala
proses diatas berlangsung, orang tua
juga harus senantiasa memberikan
pengertian-pengertian ataupun
pemahaman-pemahaman kepada anak
mengapa suatu perilaku itu harus
dilakukan, apa manfaatnya, baik untuk
diri sendiri dan yang terpenting untuk
orang lain.
4.Kontrol
Setelah langkah-langkah di atas berjalan
dengan baik, maka selanjutnya adalah
kontrol dari orang tua. Dalam
pelaksanaannya, kontrol yang dilakukan
mesti dijalankan secara arif dan
bijaksana, tidak dengan membuat posisi
anak menjadi tersudut, sehingga kontrol
justru tidak menjadi efektif.
5. Reward and Punishment
Yang terakhir adalah memberikan
hadiah dan hukuman. Di samping poin-
poin di atas, tips kelima ini juga tak
kalah pentingnya untuk menumbuhkan
minat dan tanggung jawab pada anak.
Namun dari pada itu, sebelumnya harus
dingat oleh para orang tua bahwa
pemberian hukuman kepada anak
dimaksudkan untuk mendidik anak
bukan untuk menyudutkan apalagi
melukai fisik.
Hukuman yang diberikan tidak hanya
semata-mata berbentuk fisik, tetapi juga
bisa dilakukan hal-hal lain seperti
dengan pengurangan hak, atau
pemberian suatu tugas tambahan.
Andaikata hukuman fisik terpaksa
diberikan, maka harus diperhatikan
bahwa cubitan kecil ataupun pukulan
ringan bisa bisa diberikan dengan
syarat: tidak boleh di bagian-bagian
vital anak, tidak boleh pada bagian atas
tubuh (perut, dada, leher, kepala,
punggung) dan tidak boleh
meninggalkan bekas.
(muslimahzone.com)

Sahabat Nabi itu Kaya

Kekayaan Umar bin Khattab ra
• Mewariskan 70.000 properti (ladang
pertanian) seharga @ 160juta (total Rp
11,2 Triliun)
• Cash flow per bulan dari properti =
70.000 x 40 jt = 2,8 Triliun/ tahun atau
233 Miliar/bulan.
• Simpanan = hutang dalam bentuk
cash
Kekayaan Utsman bin `Affan ra
• Simpanan uang = 151 ribu dinar plus
seribu dirham
• Mewariskan properti sepanjang
wilayah Aris dan Khaibar
• Beberapa sumur senilai 200 ribu dinar
(Rp 240 M)
Kekayaan Zubair bin Awwam ra
• 50 ribu dinar
• 1000 ekor kuda perang
• 1000 orang budak
Kekayaan Amr bin Al-Ash ra
• 300 ribu dinar
Kekayaan Abdurrahman bin Auf ra
• Melebihi seluruh kekayaan sahabat!!
• Dalam satu kali duduk, pada masa
Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf
berinfaq sebesar 64 Milyar (40 ribu
dinar)
Bukan hanya sahabat utama yang kaya,
namun juga rakyatnya hidup
berkecukupan
Pada masa Umar bin Khattab ra (10
tahun bertugas),
• Mu’adz bin Jabal menuturkan di
Yaman sampai kesulitan menemukan
seorang miskin pun yang layak diberi
zakat (Al-Amwal, hal 596)
• Mampu menggaji guru di Madinah
masing-masing 15 dinar atau +/- 18
juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)
Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3
tahun bertugas)
• Yahya bin Sa’id (petugas zakat)
berkata, “Ketika hendak membagikan
zakat, saya tidak menjumpai seorang
miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah
menjadikan setiap individu rakyat pada
waktu itu berkecukupan” . (Ibnu Abdil
Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal
59)
• Surat Gubernur Bashrah, “Semua
rakyat hidup sejahtera sampai saya
sendiri khawatir mereka akan menjadi
takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal
256)
Dari berbagai sumber

Pesawat Ruang Angkasa Nabi Nuh

Dari judulnya, mungkin sebagian
mengira tulisan ini akan memaparkan
kisah khayal perahu Nabi Nuh yang
dapat terbang; atau pesawat ruang
angkasa menyerupai perahu Nabi Nuh.
Barangkali ada pula yang menyangkanya
sebagai gagasan cerdas masa depan.
Yakni saat kemajuan teknologi sudah
mampu membuat pesawat canggih
mirip perahu Nabi Nuh, yang sanggup
mengangkut manusia sekaligus aneka
jenis satwa.
Namun, yang diketengahkan di sini
sungguh jauh lebih mengagumkan dari
itu semua. Kendaraan supercanggih ini
bahkan mungkin tak pernah terlintas
dalam pikiran kita. Alat pengangkutan
tersebut sudah ada sejak ribuan bahkan
jutaan tahun lalu. Pesawat ruang
angkasa ini berukuran jauh lebih besar
dari perahu Nabi Nuh, sehingga mampu
mengangkut miliaran manusia, miliaran
hewan, bahkan miliaran tumbuhan. Tak
selazim kendaraan udara mana pun,
pesawat raksasa ini tak memiliki sayap,
baling-baling, ekor, roda, mesin,
kemudi; bahkan tak perlu bahan bakar.
Hebatnya lagi, meskipun berbentuk
bulat mirip telur, kecepatannya jauh
melebihi laju terbang pesawat jet mana
pun.
Sekarang kita sudah dapat menebak,
apa yang dimaksud pesawat
supercanggih di atas. Apa lagi kalau
bukan Bumi kita, si Planet Biru yang
telah ribuan tahun menjelajahi ruang
angkasa.
Bumi terbang mengelilingi matahari
sembari berputar pada porosnya
sendiri. Sulit dipercaya, pesawat ruang
angkasa yang Anda tumpangi sejak lahir
ini mengitari porosnya secepat 1670
km/jam (=464 m/detik). Lebih
mengejutkan lagi, kecepatan terbangnya
melingkari matahari mencapai 108000
km/jam (=30000 m/detik). Ini sekitar
60 kali lipat kecepatan peluru pistol.
Belum lagi perjalanannya bersama
matahari ke arah bintang Vega dengan
kecepatan 200 km/detik !
Luar biasa, kita benar-benar sedang
menumpang pesawat ruang angkasa
superkilat yang mampu membawa kita
menempuh jarak Jakarta-Surabaya
dalam waktu kurang dari 5 detik!
Anehnya, kita tidak merasakan getaran
atau goncangan sedikit pun akibat
gerakan supercepat Bumi tersebut. Kita
bahkan dapat tidur lelap, bersantai,
berjalan, bermain, dan melakukan kerja
apa pun dengan aman dan nyaman di
permukaannya. Ini benar-benar
mengisyaratkan kehebatan perancangan
pesawat ruang angkasa raksasa
supercepat yang bernama Bumi.
Sekelumit pengetahuan di atas sudah
cukup bagi kita untuk memahami
kehebatan sang Perancang Bumi.
Padahal, masih banyak beragam misteri
di Planet Biru ini yang belum kita
ketahui, yang dapat mengantarkan kita
kepada kebesaran Allah, sebagaimana
firman-Nya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan Bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air
itu Dia hidupkan Bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di Bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan Bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan. (QS. Al Baqarah, 2:164)
Sumber. zilzaal.blogspot.com

KAMAR - KAMAR DI SYURGA

Rasulullah S.A.W bersabda bahwa di
dalam syurga itu terbagi dalam kamar-
kamar. Dindingnya tembus pandang
dengan hiasan di dalamnya yang sangat
menyenangkan. Di dalamnya pula
terdapat pemandangan yang tidak
pernah dilihat di dunia dan terdapat
satu hiburan yang tidak pernah
dirasakan manusia di dunia.
"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai
Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat.
"Untuk orang yang mengucapkan dan
menyemarakkan salam, untuk mereka
yang memberikan makan kepada yang
memerlukan, dan untuk mereka yang
membiasakan puasa serta shalat di
waktu malam saat manusia lelap dalam
mimpinya."
"Siapa yang bertemu temannya lalu
memberi salam, dengan begitu ia berarti
telah menyemarakkan salam. Mereka
yang memberi makan kepada ahli dan
keluarganya sampai berkecukupan,
dengan begitu berarti termasuk orang-
orang yang membiasakan selalu
berpuasa. Mereka yang shalat Isya' dan
Subuh secara berjamaah, dengan begitu
berarti termasuk orang yang shalat
malam di saat orang-orang sedang tidur
lelap." Begitu Nabi menjelaskan
sabdanya kepada sahabatnya.
(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).
“Sesungguhnya penghuni tingkatan-
tingkatan tinggi bisa terlihat oleh orang-
orang di tingkatan di bawah mereka
sebagaimana kalian melihat bintang
yang naik di cakrawala langit. Dan
sesungguhnya Abu Bakar dan Umar
termasuk dari mereka dan keduanya
mendapatkan kenikmatan-kenikmatan”.
(HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah,
dan Ibnu Hibban, dari Abi Said).
Hadits ini berbicara tentang tingkatan-
tingkatan di surga. Ini berarti, surga itu
bertingkat-tingkat. Dan memang
disebutkan di dalam sebuah hadits
bahwa surga itu terdiri dari seratus
tingkatan. Tingkatan-tingkatan itu
kadang disebut dengan “kamar-kamar”,
dimana bagian luarnya bisa dilihat dari
dalam dan bagian dalamnya bisa dilihat
dari luar. Yang menakjubkan adalah
jarak satu kamar dengan kamar lainnya
atau satu tingkat dengan tingkat lainnya
seperti jarak bumi dengan langit.
Sesungguhnya di dalam surga ada
seratus tingkatan yang disediakan Allah
bagi orang-orang yang berjihad di jalan
Allah. Jarak antara dua tingkatan seperti
antara langit dan bumi. Maka apabila
kamu memohon kepada Allah, maka
mohonlah (surga) Firdaus kepada-Nya,
karena ia terletak di tengah surga-surga
yang tertinggi. (HR. Bukhari dari Abu
Hurairah r.a.)
-=l00l=-
Suatu hari di tahun 1609, Galileo
mengarahkan teleskopnya pertama kali
ke langit. Ketika melihat bulan, ia dapat
melihat permukaan benda langit itu
yang dipenuhi kawah-kawah. Ketika
melihat planet Jupiter, ia melihat benda
langit berbentuk bulat dan dikelilingi 4
buah bulan. Namun ketika
mengarahkan teleskopnya ke bintang-
gemintang, astronom kelahiran Pisa
(Toscana, Italia) itu tidak dapat melihat
bagaimana bentuknya. Ia hanya bisa
melihat titik-titik cahaya, sama seperti
bila ia lihat dengan mata telanjang.
Hanya bedanya, bintang itu terlihat
lebih terang dan jumlahnya lebih
banyak saat menggunakan teleskop.
Melihat kenyataan itulah, Galileo lalu
menyimpulkan bahwa bintang
merupakan benda langit yang sangat
jauh tanpa bisa menyebutkan berapa
jaraknya.
Baru pada tahun 1837 orang bisa
memperkirakan jarak sebuah bintang.
Adalah Friedrich Bessel yang pertama
kali berhasil menghitungnya dengan
metode Paralaks. Astronom Jerman itu
berhasil mengamati bintang 61 Cygni
(sebuah bintang di rasi Cygnus/angsa)
yang memiliki paralaks 0,29″. Sementara
paralaks bintang yang paling besar
(yang itu artinya paling dekat dengan
matahari dan bumi) adalah bintang
Proxima Centauri yang memiliki paralaks
0.76″ dengan jarak 1,31 parsec atau
sama dengan 4,2 tahun cahaya. Itu
berarti, cahaya yang dipancarkan
Proxima Centauri membutuhkan waktu
4,2 tahun untuk sampai di bumi setelah
menempuh jarak sekitar 40 trilyun km.
Jika 40 trilyun km itu adalah jarak
bintang dengan paralaks paling besar,
yang berarti bintang “paling dekat”
dengan kita..!
Jika jarak bintang Proxima Centauri,
bintang paling dekat dengan bumi kita
ini saja 4,2 tahun cahaya, berapa pula
jarak para penghuni surga di kamar
yang lebih tinggi yang dilihat sebagai
bintang oleh para penghuni di kamar di
bawah mereka?
Anggaplah sama dengan Proxima
Centauri yang dilihat dari bumi. 4,2
tahun cahaya. Tetapi, bukankah 1 hari
di akhirat sama dengan 50.000 tahun
di dunia (QS. 70: 4) atau setidaknya
1.000 tahun di dunia (QS. 32: 5)?
Katakanlah 1000 tahun di dunia saja
(artinya, waktu di akhirat dibanding di
dunia adalah 1:365.000). Maka, jarak
penghuni surga di kamar lebih tinggi itu
4,2 x 365.000 tahun cahaya! Jadi,
1.533.000 tahun cahaya atau
14.563.500 trilyun km!
Sebuah penggambaran seseorang
penghuni surga di tingkat bawah yang
sedang memandang penghuni kamar
surga di atasnya itu seperti orang yang
dilanda rasa “iri” yang luar biasa,
disertai penyesalan tiada tara. “Siapa ya
yang ada di sana? Betapa indahnya jika
aku bisa berada di sana!”
Satu tingkat saja, kawan, tetapi hanya
kerlip sinarnya yang terlihat. Begitu
jauh. Tak tergapai. Dan tentu saja hal
itu berbanding lurus dengan anugerah
yang mereka terima. Bayangkan jika
Anda penghuni kamar terendah di surga
lalu memandang penghuni kamar
tertinggi di tingkatan 100 di surga...!
Subhanallah...
Sumber: dari eramuslim.com

Lubang Cacing di Langit

“Dia yang mencipta tujuh langit
berlapis-lapis, Tidak engkau lihat pada
ciptaan Allah suatu cacat pun,
pandanglah lagi, adakah kau lihat ada
retak di sana ? Lalu ulangi pandanglah
sekali lagi, niscaya pandanganmu akan
tunduk takluk. ” [Al Mulk 67:3-4]
Ayat di atas biasanya ditafsirkan sebagai
ajaran bagi manusia agar tunduk
memandangi kehebatan langit ciptaan
Allah swt yang mulus tanpa cacat.
Sebetulnya, tidak perlu bagi Allah swt
menyuruh kita memperhatikan langit
sampai dua kali agar kita kagum
tertuntunduk akan kehebatan ciptaan-
Nya. Sekali menatap langit di malam
hari sudah cukup mampu mencekam
jiwa dan bisa membuat manusia
merasakan kekerdilan dirinya karena
luasnya alam semesta. Kita seharusnya
penasaran membaca ayat di atas. Pasti
ada sesuatu di balik peirntah Allah
untuk ‘dua kali mencari retak di langit’.
Ahli tafsir lama hanya mengartikan
bahwa retak di langit itu mustahil,
karena ciptaan Allah pasti sempurna.
Tapi betulkah retak itu suatu
kegagalan ? Bagaimana dengan retak
yang disengaja oleh Allah ?
Lubang Hitam (black hole) merupakan
tempat di ruang angkasa yang
menyedot segala sesuatu di dekatnya,
cahaya dan radiasi tidak bisa memancar
ke luar, sehingga gelap tak terlihat.
Bitang yang berukuran 10 kali massa
matahari bila runtuh akan menjadi
lubang hitam yang sangat padat dengan
radius 3 km. Menurut Stephen Hawking,
lubang-lubang hitam sebesar ujung
jarum tersebar di penjuru alam ini.
Sedangkan di pusat-pusat galaksi ada
lubang hitam super-masif berukuran
sejuta massa matahari yang dengan
dahsyat menyedot apa pun di
sekitarnya. Teori ‘General Relativity’,
Einstein mengharuskan adanya suatu
tempat yang merupakan kebalikannya,
dengan persamaan akar kuadrat negatif,
yakni disebut Lubang Putih (white
hole), dimana segala sesuatu
dimuntahkan keluar. Lokasinya tidak di
alam semesta yang kita diami ini tetapi
di dalam kembarannya (paralel
universe).
Fenomena alam kembar diisyaratkan
dalam ayat, ‘Alhamdulillahi robbil
‘alamin’, yang berarti ‘Segala puji bagi
Allah swt, Tuhan seluruh alam’. Menurut
Karl Schwarzchild, pakar astrofisika,
lubang hitam dan lubang putih bisa
terhubung oleh lorong yang disebut
Lubang Cacing (worm hole).
Sebagaimana yang terjadi di dasar
lubang hitam, di lubang cacing hukum-
hukum fisika juga tidak berlaku, ruang
dan waktu bertukar tempat dan
akhirnya melebur dalam kesatuan
singularitas. Akibatnya jarak dan waktu
berhenti bila diukur dengan ukuran
bumi. Walaupun sudah ada pesawat
secepat cahaya, perjalanan ke pelosok-
pelosok alam semesta tidak bisa
terlaksana, karena jaraknya bisa ribuan
bahkan jutaan tahun cahaya. Artinya,
umur manusia terlalu pendek untuk
bisa sampai ke sana, apalagi untuk
pulang ke bumi.
Tafsir lama bahwa ‘bouraq’ yang dinaiki
rasulullah saw ketika Isra’ dan Mi’raj
merupakan kendaraan berkecepatan
cahaya, harus diralat, karena tidak akan
cukup pulang pergi satu malam ke ujung
langit dan sidratul muntaha. Harus ada
teori lain. Barangkali teori lubang cacing
merupakan terobosan yang
memungkinkan manusia mencapai
tujuan-tujuan maha jauh ke galaksi dan
alam kembar tadi. Dengan waktu yang
berhenti, ke manapun bisa sampai
seketika melewati jalur retakan angkasa.
Tafsir surat Al Mulk 67:3-4 di atas bisa
diperkaya dengan pemahaman baru,
yakni bahwa Allah bukan mengatakan
langit indah diciptakan halus tanpa
lubang dan retak, sebab ternyata lubang
hitam putih dan lubang cacing
bertaburan di sana. Tetapi Allah justru
memberi isyarat bahwa di langit sengaja
Dia ciptakan banyak retakan dan
lubang, yang harus kita temukan, amati,
dan teliti berulang-ulang hakikat dan
manfaatnya. Wallahu a’lam.

Pesawat Tempur Di Atas Ka'bah

Dan Kami kirim kepada mereka burung
ababil. Melontari mereka dengan
butiran batu kecil panas. Yang
menjadikan tubuh mereka berlubang-
lubang seperti daun di makan ulat.
(Q.S. Al Fiil [105]:3-5)
Surat Al Fiil atau Alam Taro di atas
menceritakan kisan tentara bergajah
yang menyerang Kota Mekah di tahun
kelahiran Nabi Muhammad saw. Dalam
kitab At-Tafsirul Kabir karya Fahru Razy
dijelaskan, nama pemimpin pasukan itu
adalah abrahah bin as- Shabah al-
Ashrami, raja Yaman. Tujuannya ingin
meruntuhkan Ka'bah lalu mengalihkan
peribadatan haji orang-orang arab ke
kuil besar bernama al-Qulays yang baru
di bangunnya di kota San'a. Tafsir itu
juga secara detail menyebutkan bahwa
9 atau 12 ekor gajah yang ikut serta
dalam penyerangan, yang terbesar
bernama Mahmud. Namun, rencana itu
gagal karena datangnya burung-burung
yang melempari pasukan tersebut
dengan batu-batu kecil sampai binasa.
Peristiwa ganjil ini pasti benar-
benar terjadi. Terbukti, ketika surat ini
diturunkan di mekah, tidak ada satu
pun orang kafir Quraisy yang
membantahnya. Padahal, mereka
banyak mendustakan ayat-ayat yang
lain. Nah, yang menarik adalah uraian
detail mengenai bentuk burung ababil,
lemparan batu kecil, dan akibatnya
pada tubuh gajah maupun Pasukan
Abrahah. Misalnya dalam bentuk Tafsir
Majma'ul Bayan karya Ibnul Hasan at-
Tabrisi di gambarkan bahwa burung itu
datang berbondong-bondong dari laut,
warnanya ada yang hitam, putih, dan
hijau.
Setiap burung membawa tiga batu,
satu digigit dengan paruhnya, dua
digenggam masing-masing kakinya.
Mereka melempari pasukan bergajah
yang mau meruntuhkan Ka'bah itu.
Yang kena batu dari arah kepala, akan
tembus keluar dari duburnya. Kalau
kena dari depan, batu itu keluar dari
punggung. Akibatnya, tubuh gajah dan
orang-orang itu berlubang seperti daun
yang dimakan ulat. Kalau kita
renungkan sejenak, bukankah itu
gambaran dan luka-luka akibat
tembakan peluru yang mampu
menembus dan mengoyak-ngoyak
tubuh?
Juga gambaran tentang cara
burung membawa batu tadi
mengingatkan pada bentuk pesawat
tempur yang aerodinamis mirip burung
seperti F-15 atau Sukhoi SU-29.
Pesawat itu membawa beberapa peluru
kendali di bawah sayap dan moncong
senapan mesin di bawah Cockpit-nya.
Tentunya, orang Arab Mekah tahun 570
M yang melihat benda-benda terbang
pada waktu itu hanya mengerti bahwa
itu adalah burung. Demikian juga Allah
menyebutnya dengan kata Thairan
abaabil, supaya mudah dipahami umat
waktu itu.
Semua uraian tentang burung
ababil dalam kitab-kitab tafsir juga tidak
berasal dari Rasulullah Saw. Jadi,
derajatnya pun hanya sebagai kisah,
bukan dalil qath'iy yang tidak boleh
dibantah. Kalau toh memang ababil
adalah burung yang berterbangan,
bagaimana mungkin orang Arab waktu
itu bisa melihat batu kerikil panas yang
kecil digigit di paruhnya dan dua lagi
digenggam pada cakarnya? Lagi pula,
konon peristiwa itu terjadi di lembah
sunyi yang bernama Wadi Muhassir
antara Mina dan Muzdalifah, siapa yang
menyaksikan secara mendetail?
Mungkin saja itu hanya imajinasi
pada periwayat saat itu. Maka
seharusnya imajinasi mutakhir pun
diboleh kan selama tidak menyangkut
masalah akidah. Tidak mustahil bahwa
barangkali yang dimaksud ababil adalah
satu skuadron pesawat tempur milik
negara Islam abad ke-21 ini. Lantas,
bagaimana bisa masuk ke dalam
peristiwa itu? Teori lompatan waktu
sudah semakin mendekati kenyataan. Al
Qur'an banyak mengungkapkan
perjalanan antarwaktu, tentang
telativitas waktu. Kisah Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad Saw. shalat bersama nabi-
nabi terdahulu, merupakan perjalanan
ke masa lampau. Mungkin saja
serombongan pesawat tempur Muslim
tadi sedang terbang berpatroli, lalu
terjebak dalam pusaran angin di atas
Laut Merah, yang ternyata adalah lorong
waktu?
Mereka terbawa mundur ke abad
ke-6 M di atas jazirah Arabia dan
melihat ada sepasukan tentara bergajah
akan menyerang Ka'bah. Bisa jadi pilot-
pilot muslim itu hafal Surat Al Fiil
sehingga mereka tahu niat buruk
pasukan darat itu, lalu secara refleks
menembaki gencar dari udara. Jadi
mungkin merekalah burung-burung
ababil yang dikirim Allah menjadi pelaku
peristiwa mukjizat.
Uraian dalam kitab-kitab tafsir pun
sudah mirip. Mereka bisa disebut
dikirim Allah karena sebagai pilot yang
beriman pasti akan membela Ka'bah.
Bagaimana nasib mereka kemudian?
Apakah bisa kembali ke abad sekarang?
Tampaknya tidak. Mereka terjebak di
masa lalu, kehabisan bahan bakar dan
lenyap dari sejarah. Maka kisah di
selamatkannya Ka'bah oleh burung-
burung ababil yang di kirim Allah akan
tetap menjadi misteri. Barangkali kelak
bila mesin waktu sudah ditemukan, kita
bisa mundur ke tahun 570 M dan
melihat sendiri peristiwa pasukan gajah
di Mekah, apakah burung atau pesawat
tempur.
"Wallaahu a'lam"
Sumber : Buku Mukjizat Sains Dalam Al-
Qur'an

Kamis, 16 Mei 2013

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Banyak di antara mukjizat Nabi
Muhammad SAW yang seringkali
ditunjukkan kepada para sahabat. Salah
satunya adalah mukjizat Rasulullah SAW
yang memiliki suara yang merdu sekali,
sehingga nyaman dan indah didengar
oleh telinga.
Seperti halnya penuturan Anas ra dalam
sebuah riwayatnya, Rasulullah SAW
bersabda,
"Bahwa Allah tidak mengutus seorang
Nabi melainkan bermuka tampan dan
bersuara merdu. Sedangkan Nabimu
adalah yang terbagus raut mukanya dan
merdu suaranya,"
(HR. At-Tirmidzi).
Suara Rasulullah SAW ternyata tidak
hanya merdu saja, namun juga memiliki
kekuatan suara yang cukup dahsyat
sehingga orang-orang jauh pun bisa
mendengar suara beliau.
Banyak Riwayat yang Mengisahkan
Istri Beliau, Rasulullah SAW yang
bernama Aisyah, pernah menceritakan
bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada
hari Jumat, Rasulullah SAW sedang
duduk di atas mimbar di masjid. Ketika
itu Rasulullah SAW bersabda kepada
para manusia,
"Duduklah kalian."
Sabda Rasulullah yang demikian itu
ternyata tidak hanya didengar oleh
orang-orang yang berada di masjid itu
saja, akan tetapi didengar pula oleh
Abdullah bin Rawahah yang pada saat
itu sedang berada di wilayah Bani
Graham. Saat itu Abdullah bin Rawahah
pun langsung duduk di tempat yang
jaraknya cukup jauh dari masjid itu.
Padahal saat itu belum ada pengeras
suara seperti saat ini.
Dalam riwayat lainnya, Abdurrahman
bin Mu'adz yang juga termasuk salah
satu sahabat Rasulullah SAW
menceritakan bahwa suatu ketika
Rasulullah SAW sedang menceramahi
para sahabat-sahabatnya di Mina.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bawalah kerikil untuk melempar."
Demikian ucap Rasulullah SAW ketika
membimbing para sahabat untuk
beribadah.
Sementara itu Abdurrahman sendiri
ketika itu berada jauh dari Rasulullah
SAW, namun ia bisa mendengar suara
beliau ketika mengajari para sahabat
tentang tata cara beribadah.
Tidak hanya itu, pada suatu ketika,
Bara' bercerita bahwa Rasulullah SAW
pernah berceramah kepadanya dan
para sahabat di sekelilingnya. Namun
suara Rasulullah SAW ketika itu ternyata
mampu didengar oleh para muslimah
yang berada dalam kamar pingitan
mereka.
Suara Dapat Didengar dari Jarak Cukup
Jauh
Pengalaman lainnya juga diungkapkan
oleh Ummu Hani. Ia menuturkan bahwa
pada suatu malam ketika dirinya sedang
membaringkan punggung di rumahnya.
Suasana ketika itu cukup sepi, namun
tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah
SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu
ia mencoba mencari-cari Rasulullah
SAW di rumahnya. Namun ternyata
Rasulullah SAW tidak ada di rumahnya
saat itu.
Pada saat yang bersamaan, ternyata
Rasulullah SAW ketika itu sedang berada
di sisi Ka'bah. Sedangkan rumah Ummu
Hani dan Ka'bah memiliki jarak yang
cukup jauh sekali.
Ummu Hani menceritakan apa yang
disabdakan Nabi adalah sebagai berikut.
Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai orang-orang yang beriman,
dengan lidahnya dan tak memurnikan
keimanan dari hatinya, janganlah kalian
memfitnah kaum muslimin dan
janganlah kalian mencari-cari cacatnya.
Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-
cari oleh Allah SWT, maka Dia akan
membuka kejelekan di tengah
rumahnya."
Subhanallah...
Ucapan Rasulullah SAW tersebut mampu
menembus dinding pembatas rumah-
rumah para penduduk ketika itu.
Sehingga banyak muslimah yang berada
di dalam kamarnya juga mampu
mendengar apa yang disabdakan oleh
Rasulullah SAW tersebut, termasuk
Ummu Hani. Padahal jarak mereka
dengan Rasulullah SAW cukup jauh dan
tidak ada pengeras suara.
Subhanallah....

Pendeteksi Kebohongan Ala AlQuran


lorang-orang kafir dan munafik. Di
banyak tempat dikatakan bahwa kita
dapat melihat kebohongan dan
kemunafikan mereka dapat dilihat
melalui tanda-tandanya. Namun siapa
yang dapat mengira, apa yang
idsampaikan di dalam Al-Qur'an 15
abad yang lalu, telah di aplikasikan
dimasa sekarang sebagai metode untuk
mendeteksi kebohongan seseorang. Al-
Qur'an, dengan menggunakan bahasa
dan pemilihan kata yang mampu di
terima oleh orang-orang pada masa
diturunkannya dan tetap dapat diterima
dimasa sekarang serta dapat dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan,
menjelaskan adanya lima metode yang
dapat dilakukan untuk mendeteksi
kebohongan seseorang.
Kelima metode tersebut adalah sebagai
berikut :
Polygraph - apa yang ada di dalam
dada
[11:5] Ingatlah, sesungguhnya (orang
munafik itu) memalingkan dada mereka
untuk menyembunyikan diri (innahum
yatsnuuna shuduurahum) daripadaNya .
Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti
dirinya dengan kain, Allah mengetahui
apa yang mereka sembunyikan dan apa
yang mereka lahirkan, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala isi hati
(innahu 'alimimun bidzaati l-suduuri).
Metode pertama yang diberitahukan
salah satunya terdapat dalam surah Hud
ayat 5 di atas, yaitu bagaimana orang-
orang munafik ketika menyembunyikan
kebohongan mereka di kiaskan dengan
"innahum yatsnuuna shuduurahum" --
"sesungguhkan mereka memalingkan
dada mereka". Hal ini diperjelas di akhir
ayat di atas dengan mengatakan
"innahu 'alimimun bidzaati l-shuduuri"
-- "sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
apa yang ada di dalam dada". Jadi
metode pertama adalah dengan
melakukan pendeteksian di dalam dada.
Metode pendeteksian yang paling
populer yang ada saat ini adalah cara
pendeteksian dengan polygraph.
Pendeteksian dengan cara ini dengan
cara mendeteksi reaksi autonomik atau
sistem saraf periferal. Metode ini juga
mempertimbangkan laju respirasi
(pernafasan), tekanan darah, dilatasi
kapilar, detak jantung, dan juga
pergerakan otot. Sebagian besar dari
sistem peredaran, pernafasan dan
sistem saraf perferal di atur oleh organ-
orang dan saraf yang berada "di dalam
dada - bidzaati l-shuduuri". Di dalam
metode ini, orang yang akan di deteksi
kebohongannya akan di tempeli alat di
dada dan tangan mereka yang
kemudian akan menghasilkan data
polygraph untuk kemudian di baca oleh
ahli polygraph.
Di dalam postingan "Al-Qur'an
Menyatakan Jantung pun Berpikir"
menjelaskan bagaimana jantung pun
berpengaruh terhadap emosi dan
perasaan seseorang, dan bagaimana
jantung di juluki sebagai "little brain --
otak dengan ukuran kecil". Bersama-
sama dengan aktivitas paru-paru serta
sistem saraf periferal yang kesemuanya
berada di dalam dada, menjadi salah
satu metode yang paling populer untuk
mendeteksi kebohongan.
Facial analysis - tanda-tanda keingkaran
di wajah
[22:72] Dan apabila dibacakan di
hadapan mereka ayat-ayat Kami yang
terang, niscaya kamu melihat tanda-
tanda keingkaran pada muka orang-
orang yang kafir itu (ta'rifu fi wujuuhi
alladziina kafaruu l-munkara). Hampir-
hampir mereka menyerang orang-orang
yang membacakan ayat-ayat Kami di
hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah
akan aku kabarkan kepadamu yang
lebih buruk daripada itu, yaitu
neraka?". Allah telah mengancamkannya
kepada orang-orang yang kafir. Dan
neraka itu adalah seburuk-buruknya
tempat kembali.
Allah dengan jelas mengatakan melalui
Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat 72 di atas :
"ta'rifu fi wujuuhi alladziina kafaruu l-
munkara" -- "kamu akan mengenali
pada wajah orang-orang kafir itu
keingkaran". Tanda-tanda keingkaran
atau kebohongan menurut Al-Qur'an
dapat di lihat pada wajah seseorang.
Saat ini, salah satu metode untuk
mendeteksi kebohongan adalah melalui
analisa wajah, baik dengan cara
menganalisa mikro-ekspresi yang terjadi
dengan cara pengolahan citra terhadap
suatu video seseorang yang ingin di
deteksi kebohongannya, ataupun
dengan teknik Facial EMG
(electromyography), yaitu suatu teknik
mengukur aktivitas otot wajah dengan
cara mendeteksi dan memperkuat
impuls elektrik lemah yang dihasilkan
oleh jaringan otot wajah ketika
berkonstraksi.
Di ambil dari http://
discovermagazine.com/1999/jul/
liarliarfaceonfi1648, ilmuwan Marian
Stewart Bartlett meyakini bahwa jika
seseorang berbohong, hal tersebut akan
terlihat di wajahnya, namun karena
ekspresi nya begitu cepat, sehingga
sebagian orang tidak menyadari dan
melewatkannya. Ekspresi yang seperti
itu dinamakan mikro-ekspresi dan
menjadi dasar bagi penelitian Marian
Stewart Bartlett dan koleganya.
Mengutip dari web tersebut, dikatakan :
"Polygraph lie detectors are notoriously
unreliable: 10 percent of liars pass, and
20 percent of truth tellers fail. But the
real truth is written all over your face,
says cognitive scientist Marian Stewart
Bartlett, at the Institute for Neural
Computation in San Diego. Every
emotion a person feels elicits an
involuntary facial expression, but often
just for a split second. When someone
tries to cover those emotions, the
expression passes so quickly most
people miss it."
Ke-efektifan dari menganalisa mikro-
ekspresi ini pun di  akui oleh berbagai
pihak lain, antara lain seperti terungkap
di dalam artikel http://
www.eurekalert.org/
pub_releases/2006-05/uab-
lie050506.php dengan judul "Lying is
exposed by micro-expressions we can't
control - Research into tiny muscle
movements proves useful in anti-terror
investigations"
Speech analysis - tanda-tanda dari
tekanan suara
[47:29] Atau apakah orang-orang yang
ada penyakit dalam hatinya mengira
bahwa Allah tidak akan menampakkan
kedengkian mereka?
[47:30] Dan kalau Kami menghendaki,
niscaya Kami tunjukkan mereka
kepadamu sehingga kamu benar-benar
dapat mengenal mereka dengan tanda-
tandanya. Dan kamu benar-benar akan
mengenal mereka dari kiasan-kiasan
perkataan mereka (lahni l-qawli) dan
Allah mengetahui perbuatan-perbuatan
kamu.
Kali iniAllah melalui Al-Qur'an surah
Muhammad ayat 29-30 di atas
menyatakan bahwa "lahni l-aqwli" juga
dapat digunakan sebagai tanda-tanda
kebohongan seseorang. "lahni l-qawli"
ini secara literal berarti "nada atau
tekanan suara". Sekali lagi, apa yang
diinformasikan Al-Qur'an 15 abad yang
lalu ini menjadi salah satu metode yang
digunakan saat ini untuk mendeteksi
kebohongan, terutama di dalam industri
Asuransi, karena keunggulan metode ini
adalah analisa kebohongan dapat
dilakukan tanpa perlu bertatap muka
langsung dengan orang yang ingin di
deteksi, misalnya melalui pembicaraan
telepon.
Dikutip dari web http://
www.parliament.uk/briefing-papers/
POST-PN-375 mengenai penerapan
metode analisa suara sebagai pendeteksi
kebohongan di Inggris, sebagai berikut :
Speech pattern and language analysis
have been used since the 1960s to
attempt to detect deception. Modern
approaches use computers to model
aspects of speech such as pitch,
frequency, intensity and micro tremors
and to detect minute variations in the
voice thought to signal lying. One
feature of voice analysis is that it can
be done over the telephone and thus
may be used covertly. The technology is
used in the banking and insurance
industries to assess the likelihood that
customers are telling the truth.
Computer programmes record
responses to control questions, look for
variations in speech when operators
probe claims with relevant questions to
detect possible deception, and assign
the caller a risk profile. The operator
can then take further action if
necessary.
Meskipun akurasinya saat ini tidak lebih
baik dari metode-metode pendeteksi
kebohongan yang lain, namun
penyempurnaan program penganalisa
suara ini di yakini mampu membawa
metode ini ke tingkat akurasi yang lebih
tinggi. Mitchell S. Sommers, Professor
Psikologi di Washington University in
St.Louis, di dalam web http://
news.wustl.edu/news/Pages/669.aspx,
menjelaskan mengenai kemungkinan
tersebut, dimana untuk saat ini, metode
ini cukup efektif diterapkan untuk
beberapa tingkat tekanan atau stress
dari orang yang ingin di deteksi
perkataannya. Dikatakan bahwa :
“Voice-stress analysis is fairly effective
in identifying certain variations in stress
levels in human speech, but high levels
of stress do not necessarily correlate
with deception,” Sommers said. “It may
someday be possible to refine voice-
stress analysis so that it is capable of
distinguishing among various sources of
stress and accurately identifying those
that are directly related to deception.
However, all the research that I’ve seen
thus far suggests that it’s wishful
thinking, at best, to suggest that current
voice-stress analysis systems are
capable or reliably detecting
deception.”
Eye tracking - mata yang khianat
[40:18] Berilah mereka peringatan
dengan hari yang dekat (hari kiamat,
yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di
kerongkongan dengan menahan
kesedihan. Orang-orang yang lalim tidak
mempunyai teman setia seorang pun
dan tidak (pula) mempunyai seorang
pemberi syafaat yang diterima
syafaatnya.
[40:19] Dia mengetahui mata yang
khianat (khainata l-a'yuni) dan apa yang
disembunyikan oleh hati.
Kali ini, melalui surah Al-Mu'min/Ghafir
ayat 18-19 di atas, Allah
memberitahukan metode yang lain
untuk mendeteksi kebohongan dan
kemunafikan, yaitu  "khainata l-a'yuni"
atau "mata yang khianat". Saat ini, suatu
teknologi yang dinamakan "eye-tracking
technology" -- "teknologi peneliti mata"
telah dikembangkan oleh sekelompok
ilmuwan dari University of Utah yang
digunakan sebagai salah satu alternative
bagi pendeteksian kebohongan dengan
metode polygraph.
Di jelaskan di dalam http://www.news-
medical.net/news/20100712/
Educational-psychologists-use-eye-
tracking-method-for-detecting-lies.aspx
bahwa metode ini mendeteksi dilatasi
pupil mata, lamanya response, waktu
pembacaan (reading) dan pembacaan
kembali (rereading) dan juga error-
error. Data-data ini di rekam untuk di
analisa selama orang yang ingin di
deteksi kebohongannya menjawab
pertanyaan benar atau salah di
komputer.
Metode ini memiliki beberapa
keuntungan dibandingkan metode
polygraph yaitu biaya yang lebih
rendah, waktu analisa yang seperlima
kali lebih cepat, orang yang ingin di
deteksi tidak perlu ditempeli alat
apapun dan tidak membutuhkan ahli
polygraph untuk memberikan test
kebohongan tersebut.
fMRI - Ubun-ubun yang pembohong
dan pendosa
Metode terakhir yang terdapat di dalam
Al-Qur'an yang di dapati penulis yaitu
sebagaimana yang telah di jelaskan di
dalam postingan sebelumnya "Struktur
Otak Manusia dalam Al-Qur'an",
dengan mendeteksi bagian otak sekitar
ubun-ubun, yaitu "prefontal lobe".
[96:13-16] Bagaimana pendapatmu jika
orang yang melarang itu mendustakan
dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah melihat
segala perbuatannya? Ketahuilah,
sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat
demikian) niscaya Kami tarik ubun-
ubunnya , (yaitu) ubun-ubun (orang)
yang mendustakan/berbohong lagi
durhaka/berdosa (naashiyatin
kaadzibatin khaathi-atin)
Dalam postingan sebelumnya dijelaskan
bagaimana Allah menyatakan secara
jelas tentang "naashiyatin kaadzibatin
khaathi-atin" yaitu ubun-ubun yang
pembohong lagi pendosa, dimana
"naashiyatin" ini mengacu kepada
prefontal lobe, yaitu bagian otak yang
terletak di bagian depan. tentu saja,
kata otak bagian depan apalagi
prefrontal lobe belum diketahui pada
masa ketika ayat ini diturunkan 15 abad
yang lalu, namun Allah menggunakan
kata-kata yang mampu diterima di masa
dahulu ketika ayat ini diturunkan dan
mampu dibuktikan kebenarannya di
masa sekarang oleh ilmu pengetahuan.
Suatu metode yang dikenal dengan
nama Functional Magnetic Resonance
Imaging (fMRI) digunakan saat ini
sebagai salah satu alternatif untuk
mendeteksi kebohongan. Dijelaskan di
dalam http://www.parliament.uk/
briefing-papers/POST-PN-375 bahwa
dalam kaitannya dengan mendeteksi
kebohongan, teknik ini menampilkan
penggunakan oksigen di dalam otak,
yang memungkinkan untuk
mengidentifikasi otak bagian mana yang
menggunakan oksigen lebih banyak
untuk kerja-kerja atau kegiatan tertentu.
Penelitian mengeni fMRI sebagai
pendeteksi kebohongan menunjukkan
hasil yang potensial. Sementara apabila
metode polygraph mendeteksi adanya
perubahan aktivitas di dalam sistem
saraf peripheral, fMRI memiliki potensi
untuk mendeteksi kebohongan langsung
dari "sumber"nya, yaitu dengan
mendeteksi adanya peningkatakan
aktivitas pada bagian prefrontal lobe di
otak. Untuk menunjukkan keunggulan
teknology fMRI ini, sebuah penelitian
(S.Spence 2011) telah dilakukan,
dimana pendeteksi kebohongan dengan
menggunakan fMRI bekerja dengan baik
bahkan ketika dicoba kepada suatu
kelompok yang terdiri dari 52 pasien
schizophrenia yang 27 di antaranya
mengalami delusional ketika penelitian
berlangsung.
Demikianlah Allah, melalui pemilihan
kata yang luar biasa di dalam Al-Qur'an
15 abad yang lalu telah
memberitahukan manusia berbagai
metode yang dapat diguanakn manusia
untuk mendeteksi kebohongan
seseorang. Meskipun saat ini belum ada
di antara metode-metode tersebut yang
tingkat akurasinya mencapai 100%,
namun pada akhirnya nanti ilmu
pengetahuanlah yang akan
membuktikan kebenaran Al-Qur'an,
karena ilmu pengetahuan dan Al-Qur'an
sama-sama diturunkan oleh Allah.
[41:53] Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda Kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa Al Quran itu adalah benar...
Wallahu a'lam
Maha benar Allah dengan segala firman-
Nyak

Akhir Alam Semesta

Dalam penelitian ilmiah untuk badan
antariksa AS NASA beberapa ilmuwan
menegaskan bahwa alam semesta akan
mengalami kontrak pada sendirinya dan
mulai kembali menjadi satu blok..dan
yang menakjubkan adalah bahwa Al
Qur'an telah menyebutkan akhir dari
alam semesta, Allah SWT berfirman:
ﻳَﻮْﻡَ ﻧَﻄْﻮِﻱ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻛَﻄَﻲِّ ﺍﻟﺴِّﺠِﻞِّ ﻟِﻠْﻜُﺘُﺐِ ﻛَﻤَﺎ
ﺑَﺪَﺃْﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝَ ﺧَﻠْﻖٍ ﻧُﻌِﻴﺪُﻩُ ﻭَﻋْﺪًﺍ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺇِﻧَّﺎ ﻛُﻨَّﺎ
ﻓَﺎﻋِﻠِﻴﻦَ
“(yaitu) pada hari Kami gulung langit
sebagai menggulung lembaran -
lembaran kertas. sebagaimana Kami
telah memulai panciptaan pertama
Begitulah Kami akan mengulanginya.
Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
Sesungguhnya kamilah yang akan
melaksanakannya”. (Al-Anbiya:104)
Dan para ilmuwan menegaskan bahwa
bentuk
alam semesta dapat datar, sebagaimana
sebagian ilmuwan lain berpendapat
bahwa alam semesta dimulai dari satu
titik dan akan kembali seperti semula
sesuai peredaran bumi yang besar, dan
inilah yang telah ditegaskan oleh Al
Qur'an melalui firman Allah:
ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺪَﺃْﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝَ ﺧَﻠْﻖٍ ﻧُﻌِﻴﺪُﻩُ
“Sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama”
Pertanyaan buat mereka ragu pada
kebenaran Al Qur'an ini: Darimanakah
nabi Muhammad saw mendapatkan
informasi yang akurat dan sesuai
dengan sains modern saat ini? Hal ini
menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah
firman Allah.
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel

Apakah Jin juga Mengalami Kematian?

Dunia jin yang ghaib tak pernah putus
disukai oleh manusia. Satu pertanyaan
yang menyeruak; apakah jin juga mati
layaknya manusia?
Keterangan yang kita dapati dari
beberapa riwayat menunjukkan bahwa
jin itu seperti manusia, yaitu bisa
meninggal juga. Perlu kita garis bawahi
bahwa jin itu berbeda dengan iblis yang
secara khusus telah diberikan ajal
sampai kiamat tiba.
Ketika Allah SWT mengutuk iblis
lantaran tidak taat kepada-Nya untuk
bersujud kepada Nabi Adam as, iblis
masih memohon untuk ditangguhkan
masa hidupnya hingga akhir zaman.
Permintaan terakhir itu pun dikabulkan
Allah SWT.
Iblis menjawab, “Beri tangguhlah aku
sampai waktu mereka dibangkitkan!”
Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu
termasuk mereka yang diberi tangguh.”
Sedangkan jin adalah jenis makhluk
halus. Seperti halnya manusia, jin hidup
berkelompok-kelompok, bersuku-sku
dan berbangsa-bangsa. Mereka terdiri
dari laki-laki dan perempuan. Mereka
saling menikah, beranak, tumbuh
dewasa hingga besar dan mereka pun
masing-masing mengalami kematian.
Meski ukuran usianya sedikit berbeda
dengan ukuran usia umumnya manusia
biasa.
Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir dari Wahb
bin Munabbih bahwa ia ditanya tentang
jin, Apakah jin itu makan, minum, mati
dan menikah? Dijawab, “Mereka
bermacam-macam. ada yang tidak
makan, minum, mati dan beranak,
mereka adalah jin asli. Ada lagi jenis
yang bisa makan, minum, mati dan
menikah.” (Wiqoyatul Insan Minal Jinni
Wasy-Syaithan, Syeikh Abds Salam Bali).
Dan kesimpulan yang pasti tentang
matinya jin tentunya adalah firman Allah
SWT: “Semua yang ada di atas bumi
akan binasa. Dan kekal wajah Rabmu
Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan
karena itu. Nikmat Tuhan yang mana
lagi yang kalian dustakan.” (QS. Ar-
Rahman: 26 – 28).

Abu Nawas, Raja dan Ayam Panggang

Seperti kita ketahui bersama bahwa Abu
Nawas ini cerdik sekali sehingga
meskipun dijahili orang, sekalipun itu
raja, masih saja bisa membela diri
dengan kata-katanya. Seperti Raja Harun
yang mencoba menjebak Abu Nawas
dengan ayam panggang yang lezat, Abu
Nawas kembali sukses menghindar dan
akhirnya malah sang raja yang merasa
malu di depan para tamu undangan.
Kisahnya
Pada suatu hari Raja Harun Ar-Rasyid
sedang galau dengan sikap Abu Nawas.
Beberapa kali Abu Nawas telah
membuatnya malu di depan para
pejabat kerajaan. Berlatar belakang
dendam inilah akhirnya Raja hendak
membuat jebakan terhadap Abu Nawas.
Jika Abu Nawas gagal menghadapi
jebakan tersebut, maka hukuman akan
diberikan kepadanya.
Maka dipanggillah Abu Nawas untuk
menghadap Raja Harun Ar-Rasyid.
Setelah melewati beberapa prosedur,
sampai juga Abu Nawas di istana
kerajaan. Sang raja lalu memulai
pertanyaannya,
“Wahai Abu Nawas, di depan mejaku itu
ada sepanggang daging ayam yang lezat
dan enak dilahap, tolong segera
ambilkan.”
Abu Nawas tampak bingung dengan
perintah tersebut, karena tak biasanya
dia disuruh mengambilkan makanan
raja.
“Mungkin raja ingin menjebakku, aku
harus waspada,” kata Abu Nawas dalam
hati.
Mendapat Petunjuk Yang Aneh
Abu Nawas pun akhirnya menuruti
perintah itu. Setelah mengambil ayam
panggang sang raja, Abu Nawas
kemudian memberikannya kepada raja.
Namun, sang raja belum langsung
menerimanya, ia bertanya lagi,
“Abu Nawas, di tangan kamu ada
sepotong ayam panggang lezat, silahkan
dinikmati.”
Begitu Abu Nawas hendak menyantap
ayam panggang tersebut, tiba-tiba raja
berkata lagi,
“Tapi ingat Abu Nawas, dengarkan dulu
petunjuknya. Jika kamu memotong paha
ayam itu, maka aku akan memotong
pahamu dan jika kamu memotong dada
ayam itu, maka aku akan memotong
dadamu. Tidak hanya itu saja, jika kamu
memotong dan memakan kepala ayam
itu, maka aku akan memotong
kepalamu. Akan tetapi kalau kamu
hanya mendiamkan saja ayam panggang
itu, akibatnya kamu akan aku gantung.”
Abu Nawas merasa bingung dengan
petunjuk yang dititahkan rajanya itu.
Dalam kebingungannya, ia semakin
yakin jika hal itu hanya akal-akalan Raja
Harun saja demi untuk menghukumnya.
Tidak hanya ABu Nawas saja yang
tegang, tapi juga semua pejabat kerajaan
yang hadir di istana tampak tegang
pula. Mereka hanya bisa menebak
dalam hati tentang maksud dari
perintah rajanya itu.
Hampir sepuluh menit lamanya Abu
Nawas hanya membolak-balikkan ayam
panggang itu. Sejenak suasana menjadi
hening. Kemudian Abu Nawas mulai
mendekatkan ayam panggang itu tepat
di indera penciumannya.
Para hadirin yang datang atas undangan
raja mulai bingung dan tidak mengerti
apa yang dilakukan Abu Nawas.
Kemudian terlihat Abu Nawas
mendekatkan indera penciumannya
tepat di bagian pantat daging ayam
bakar yang kelihatan sangat lezat itu.
Beberapa menit kemudian ia mencium
bagian panta ayam bakar itu.
Raja Merasa Malu
Setelah selesai mencium pantat ayam
bakar itu, kemudian Abu Nawas
berkata,
“Jika saya harus memotong paha ayam
ini, maka Baginda akan memotong
pahaku, jika saya harus memotong dada
ayam ini, maka Baginda akan memotong
dadaku, jika saya harus memakan dan
memotong kepala ayam ini, Baginda
akan memotong kepalaku, tetapi coba
lihat, yang saya lakukan adalah
mencium pantat ayam ini,” kata Abu
Nawas.
“Apa maksudmu, wahai Abu Nawas,”
tanya Baginda.
“Maksud saya adlah kalau saya
melakukan demikian maka Baginda juga
akan membalasnya demikian, layaknya
ayam ini. Nah, saya hanya mencium
pantat ayam panggang ini saja, maka
Baginda juga harus mencium pantat
saya pula,” jelas Abu
Nawas.
Sontak saja penjelasan Abu Nawas itu
membuat suasana yang tegang menjadi
tampak tak menentu. Para pejabat yang
hadir menahan tawa, tetapi ragu-ragu
karena takut dihukum raja. Sementara
itu, raja yang mendengar ucapan Abu
Nawas mulai memerah mukanya. Raja
tampak malu untuk kesekian kalinya.
Untuk menutupi rasa malunya itu,
beliau memerintahkan Abu Nawas
untuk pulang dan membawa pergi ayam
panggang yang lezat itu.
“Wahai Abu Nawas, cepat pulanglah,
jangan sampai aku berubah pikiran,”
kata raja.
Setibanya di rumah, ia mengundang
beberapa tetangganya untuk berpesta
ayam panggang. Untuk kesekian kalinya
Abu Nawas sukses mempermalukan Raja
Harun Ar-Rasyid di depan para pejabat
kerajaan.
Dikutip dari buku Kumpulan kisah.Abu Nawas.  Penerbit Ser Jaya surabaya

5 CARA MEMBUAT HATI DAN FIKIRAN TENANG

1. Pandai Bersyukur
Kita harus sering melihat kondisi orang
yang berada di bawah kita dan
membatasi melihat oang-orang yang
berada di atas kita. Kita akan merasa
cukup walaupun hidup sederhana apa
adanya. Apa yang kita dapat akan lebih
bermakna dibandingkan orang yang
memiliki segunung harta tetapi selalu
merasa kurang.
2. Jangan terlalu Mengejar Cita-Cita
Keduniawian
Menghabiskan sebagian besar waktu
demi mencari materi akan membuat kita
menyesal di kemudian hari. Gunakan
sebagian waktu yang ada untuk
beramal, beribadah, sedekah,
membangun keluarga yang bahagia,
memberi kontribusi bagi lingkungan
sosial masyarakat, dan lain sebagainya.
3. Bantu Orang Lain & Selalu Berbuat
Kebaikan Serta Amal Shaleh
Bangun suasana yang akrab dan
kekeluargaan dengan saudara, tetangga
dan orang-orang di lingkungan kita
karena manusia adalah makhluk sosial.
Lingkungan sosial yang baik akan
membantu kita hidup saling tolong-
menolong satu sama lain, bergotong-
royong, musyawarah untuk mufakat,
saling menjaga, dan lain sebagainya.
4. Manajemen Emosi
Jaga emosi dan nafsu kita karena
mereka dapat menghancurkan kita dan
meninggalkan kita dalam penderitaan.
Latih nafsu dan emosi dengan puasa.
Jangan mudah terpancing emosi. Jadilah
orang yang baik dan hindari menjadi
orang jahat/penjahat. Biarkan saja
orang lain bilang apa/melakukan apa,
karena dunia penuh dengan ujian dan
persoalan.
5. Hidup Sederhana
Dengan hidup sederhana kita akan
selalu merasa berkecukupan dan hidup
tenang lahir batin. Hidup mewah dan
gelamor butuh biaya yang tidak sedikit
dan harus terus menjaga image dengan
banyak daya upaya. Dengan hidup
sederhana dan rendah diri kita tidak
akan mudah stres. Fokuslah ke kekayaan
non materi dan fisik (kecantikan/
ketampanan) karena orang akan lebih
menghargai kita jika kita punya banyak
kemampuan yang tidak dimiliki orang
lain tetapi kita tidak sombong.
Semoga dapat membantu kita semua
hidup tenang dunia dan akherat

Islam Berkembang di Korea Selatan Dari Para Pendatang

Islam disebut sebagai agama dengan
penyebaran paling pesat di seluruh
dunia. Lembaga survei Amerika Serikat
Pew Research dua tahun lalu
memprediksi, dalam 20 tahun ke depan,
pemeluk Islam akan meningkat dari 1,6
miliar di tahun 2010 menjadi 2,2 miliar
pada 2030.
Penyebaran Islam di seluruh dunia ini
tidak terlepas dari peran para
pendatang dari negara-negara Muslim.
Salah satunya adalah Korea Selatan di
Asia yang mengalami peningkatan
jumlah pemeluk agama Islam.
Regional Interfaith Network, sebuah
lembaga kerukunan umat beragama
yang digagas Indonesia dan Australia,
pada situsnya bulan lalu menuliskan,
saat ini ada puluhan ribu warga Korea
yang memeluk Islam. Sebagian mereka
mengaku mengenal Islam dari para
pekerja asing.
Salah satunya adalah Umar Jung, 47,
yang pindah ke agama Islam lima tahun
lalu karena terinspirasi oleh "ketulusan
beragama" Muslim Pakistan yang
bekerja di negaranya. Saat itu dia
bekerja sebagai penjual makanan, tahun
2002 saat nama Islam menggema akibat
serangan teroris di New York, Amerika
Serikat.
"Saya kira setiap Muslim itu teroris
karena pemberitaan media yang bias
terhadap Islam. Tapi orang-orang
Muslim yang saya temui berbeda sekali
dengan apa yang diberitakan," kata pria
Muslim satu-satunya di kota Jeoungup
yang berpenduduk 130.000 orang ini.
Jung akhirnya pilih memeluk agama
Islam pada tahun 2008. "Muslim adalah
orang-orang yang mempraktikkan titah
Tuhan dalam kesehariannya," kata dia.
Menurut Jewel Rana, pengurus mesjid
Anyang di Seoul, saat ini ada sekitar
130.000-140.000 Muslim di Korea
Selatan. Sebanyak 35.000 di antaranya
adalah warga Korea yang memeluk
Islam pada pertengahan abad ke-20.
"Tidak mudah bagi Muslim shalat lima
kali sehari di Korea. Kebanyakan
pekerja pabrik harus bekerja terus
menerus selama 12 jam. Padahal, Islam
punya waktu yang ketat soal shalat,"
kata Rana.
Selain itu, Muslim di Korsel merasa
kesulitan menemukan hidangan tanpa
alkohol, daging babi ataupun daging
yang tidak disembelih secara syar'i. Jung
contohnya, dia pilih membawa makanan
sendiri ketimbang memakan makanan
haram.
Jung mengaku sulit beribadah. Dia kerap
meninggalkan dua waktu shalat di
tempat kerja lantaran takut diejek
teman-temannya. Banyak yang tidak
tahu dia sudah memeluk Islam. Pada
keluarganya dia juga tidak
menceritakannya, khawatir dituduh
macam-macam.
Kendati demikian, Jung rela menempuh
perjalanan 250 kilometer setiap Sabtu
untuk shalat berjamaah di Mesjid
Sentral di Seoul. "Saya menemukan
kebahagiaan jika bertemu sesama
Muslim dan shalat bersama mereka,"
kata dia.
Choi Young-kil, profesor studi Arab di
Universitas Myongji, Seoul, mengatakan
bahwa tuduhan pada Islam hanya
karena mereka belum mempelajarinya
dengan benar.
"Pemahaman media lokal soal Islam
hanya mengekor pada media Barat.
Cara terbaik mempelajari Islam bukan
lewat media, tapi lewat orang-orang
Muslim di komunitas anda," kata Choi.
sumber:/suaranews.com